Artinya warisan budaya itu sampai ke trans-generasi, sampai di generasi mendatang, generasi selanjutnya Itu yang di harapkanKendari (ANTARA) - Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX Sulawesi Selatan dan Tenggara mengajak komunitas di Kota Kendari untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Bumi Anoa agar bisa diwarisi kepada generasi selanjutnya.
Kepala BPK Wilayah XIX Sulawesi Selatan dan Tenggara La Ode Muhammad Aksa saat ditemui di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa diundang oleh salah satu komunitas bernama Jaringan Perempuan Pesisir Sultra, untuk berdiskusi terkait dengan pelestarian budaya agar misi pelestarian budaya tersebut dapat terjadi transmisi hingga dari generasi ke generasi.
Baca juga: Kemendikbud gali artistik budaya Nusantara lewat Indonesia Bertutur
"Artinya warisan budaya itu sampai ke trans-generasi, sampai di generasi mendatang, generasi selanjutnya Itu yang di harapkan," katanya.
Dia menyebutkan bahwa salah satu cara yang digunakan oleh BPK Wilayah XIX Sulawesi Selatan dan Tenggara adalah dengan membuat berbagai kegiatan terkait dengan kebudayaan, mulai dari festival, film dokumenter, hingga lomba-lomba budaya yang ada.
Baca juga: Menari tradisional, remaja putri Indonesia tampil memukau di Chengdu
"Supaya mereka tahu, Oh permainan misalnya sebuah permainan tradisional, Oh ini ritual-ritual nenek moyang leluhur kita membuat kaya di Buton Tengah itu harus di di publish ke masyarakatnya supaya ada terjadi trans-generasi, di situlah fungsi pewarisan bisa terjadi," ujarnya.
La Ode Muhammad Aksa juga menjelaskan bahwa salah satu cara untuk melestarikan budaya yang ada dengan digiatkan, sehingga dari giat-giat tersebut bisa langsung dilihat atau disaksikan kepada masyarakat langsung dan bisa diwariskan ke generasi.
"Memang budayakan harus di giatkan, makanya ada pegiat, orang-orang yang terpilih menjadi pegiat budaya," jelas La Ode Muhammad Aksa.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 ini, pihaknya telah menerima sebanyak 62 komunitas yang bergerak di bidang kebudayaan, untuk membuat kegiatan-kegiatan demi melestarikan dan mewariskan budaya yang ada.
"Tahun ini kita ada 62 komunitas yang mendapat fasilitas pemajuan kebudayaan (FPK), itu di mereka membuat proposal dengan rencana anggaran apa yang mereka perbuat dengan melakukan latar belakang budaya mulai dari workshop sampai festival, itulah bentuk-bentuk pewarisan sebenarnya itu," ungkapnya.
Baca juga: Peserta residensi budaya 2024 usung kesenian antikolonialisme
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024