"Prioritas utama saya nantinya, di antaranya adalah memperjuangkan perbaikan mutu kesehatan dan pendidikan di kabupaten ini,"kata caleg nomor lima yang diusung Partai Nasdem untuk Daerah Pemilihan 3 Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji, saat dihubungi di Wiralaga Mesuji, Rabu.
Ibu dua anak kelahiran tahun 1990 ini sebelumnya bekerja sebagai pegawai honorer di Pemkab Mesuji.
Ia mengaku hanya berpendidikan SMA dan baru setahun terakhir terjun menggeluti politik praktis.
Meski minim pengalaman politik, hal itu tidak menyurutkan tekadnya untuk mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Mesuji.
"Menurut saya, dengan terjun ke politik praktis bisa mendorong percepatan pembangunan. Aspirasi masyarakat diserap, dan diperjuangkan agar segera terwujud," katanya.
Di bidang pembangunan kesehatan, Mesuji disebutkannya masih tertinggal dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Lampung.
Hingga sekarang di Kabupaten Mesuji belum dibangun rumah sakit umum daerah, sehingga warga setempat banyak yang harus dirujuk ke RSUD Tulangbawang sekitar 2-3 jam perjalanan atau 70 km dari Wiralaga, ibu kota Mesuji, atau ke rumah sakit lainnya di Kota Bandarlampung yang jaraknya sekitar 5 jam perjalanan.
Selain itu, jumlah tenaga dokter dan paramedis di Kabupaten Mesuji juga masih terbatas jumlahnya, dan peralatan kesehatan juga serba minim.
"Pembangunan kesehatan tak boleh diabaikan, terutama kesehatan ibu dan anak. Di kabupaten ini,jumlah bidan juga terbatas, apalagi di daerah pelosok,"katanya.
Ia berpendapat angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Mesuji bisa ditekan jika pembangunan kesehatan menjadi prioritas utama di daerah tersebut.
Sementara itu, kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Mesuji masih buruk, dan banyak ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat.
Caleg Tauri Afitri juga menyebutkan masalah infrastruktur ini juga menjadi perhatiannya untuk diperjuangkan perbaikannya jika ia terpilih sebagai anggota DPRD Mesuji.
Kemiskinan di Kabupaten Mesuji termasuk tinggi, meski Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) Lampung tahun lalu menyebutkan jumlah warga miskin di Provinsi Lampung turun dari tahun ke tahun, antara lain karena adanya program pemberdayaan masyarakat yang didukung dana pemda dan pemerintah pusat.
BPMD Lampung menyebutkan angka kemiskinan di Lampung mencapai 16,2 persen dari jumlah penduduknya yang melebihi 9,5 juta jiwa. Provinsi Lampung memiliki 2.379 desa dengan 205 kecamatan.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014