Kupang (ANTARA News) - Hasil sortir logistik KPU Kabupaten Kupang menemukan 1.405 lembar surat suara untuk Pemilu legislatif April 2014 rusak akibat terendam tumpahan tinta.
"Sebanyak 1.405 lembar surat suara untuk Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014 di Kabupaten Kupang dinyatakan rusak akibat terendam tumpahan tinta," katanya Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kupang Hans Christian Louk di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan kerusakan ribuan lembar surat suara itu ditemukan tim penyortir yang melibatkan beberapa warga dan jemaat setempat dari beberapa gereja sejak 3-6 Maret 2014 lalu.
"Dalam sortir itu ditemukan 275 surat suara untuk pemilihan calon anggota DPR RI yang rusak akibat terkena tumpahan tinta," katanya.
Selain itu ada surat suara pemilihan anggota DPD RI sebanyak 780 lembar yang rusak akibat sobek dan terkena tinta.
Kerusakan serupa (terkena tumpahan tinta dan sobek) ada 127 lembar surat suara untuk pemilihan calon anggota DPRD NTT.
Sedangkan untuk pemilihan calon anggota legislatif Kabupaten Kupang, pihaknya menemukan surat suara yang rusak di daerah pemilihan (Dapil) satu sebanyak 81 surat suara, di daerah pemilihan dua ada 46 lembar dan di Dapil empat ada 96 surat suara. Sedangkan Dapil tiga semua surat suara dalam keadaan baik.
Dia menyebutkan untuk kabupaten Kupang, jumlah surat suara yang disortir untuk calon DPR RI daerah pemilihan (Dapil) II sebanyak 198.583 lembar dengan jumlah boks 199 boks.
"Untuk surat suara DPD dapil NTT tercatat 198.583 lembar surat suara yang disortir," katanya.
Jumlah surat suara untuk calon anggota DPRD Provinsi NTT dari dapil II NTT tercatat 198.583 lembar dan surat suara untuk DPRD Kabupaten/Kota dapil Kupang 1 tercatat 64.634 lembar, Dapil Kupang 2 tercatat 39.712 dan dapil Kupang 338.343 lembar serta Dapil Kupang 4 ada 55.908 lembar.
"Sementara surat suara untuk pemilu ulang tercatat 3.000 lembar sehingga total surat suara yang dihitung selama kurun waktu empat hari adalah 798.346 lembar surat suara dengan jumlah 823 boks," paparnya.
Dia mengemukakan di kabupaten Kupang ada sejumlah desa yang letaknya sangat terpencil dan sulit diakses terutama pada musim hujan seperti saat itu karena terhambat banjir, sehingga perlu dipikirkan solusinya agar distribusi logistik tidak terhambat.
"Ada empat kecamatan di Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan Distri Oecusse-Ambenu Timor Leste terisolasi akibat banjir yang memutuskan arus tranportasi dari dan ke daerah itu sejak beberapa pekan terakhir," katanya.
Ia menyebut empat kecamatan yang terisolasi dan berbatasan dengan Distrik Oekusi, Timor Leste yakni Amfoang Utara, Amfoang Barat laut, Amfoang Barat Daya, dan Amfoang Timur di Kabupaten Kupang, sehingga kendaraan dari arah Kota Kupang maupun Amfoang belum beroperasi.
"Ada dua akses ke kecamatan di wilayah Amfoang yakni dari Kupang dan dari Kabupaten Timor Tengah Utara, tetapi dua-duanya terputus karena banjir," katanya.
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014