Dari aktivitas kegempaan terekam vulkanik dalam cenderung naik, itu mengindikasi masih ada suplai magma yang cukup tinggi
Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat masih adanya suplai magma yang cukup tinggi dari aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dari aktivitas kegempaan terekam vulkanik dalam cenderung naik, itu mengindikasi masih ada suplai magma yang cukup tinggi," kata Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki Emanuel Rofinus Bere ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu.
Baca juga: Badan Geologi imbau warga tidak memasuki radius bahaya Gunung Lewotobi
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, terdapat 93 kali gempa vulkanik dalam yang terjadi dalam periode 23-31 Juli 2024. Angka tersebut naik bila dibandingkan dengan periode 8-15 Juli 2024 yang mencatat 85 kali gempa vulkanik dalam.
Dengan jumlah gempa vulkanik dalam yang cenderung naik, ia mengatakan potensi erupsi dari Gunung Lewotobi Laki-laki masih akan terjadi karena suplai magma masih ada dari dalam tubuh gunung.
Dari pengamatan yang dilakukan oleh pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, gunung tersebut juga terekam masih mengalami kejadian erupsi. Pada Jumat (2/8), Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami enam kali kejadian erupsi dengan ketinggian bervariasi.
"Warga direkomendasikan untuk menggunakan masker karena terdampak hujan abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki," ucapnya mengingatkan.
Badan Geologi telah mengeluarkan hasil evaluasi yang mempertahankan tingkat aktivitas gunung tersebut masih pada Level III atau Siaga.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi P Hadi Wijaya dalam laporan evaluasi yang diterima di Kupang, mengatakan hal itu berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan masih tinggi.
Baca juga: Badan Geologi: Warga empat desa waspada debu vulkanik Gunung Lewotobi
Ia menerangkan rekaman kegempaan hembusan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Dari data yang ada, gempa hembusan terekam mencapai 141 kali pada periode 23-31 Juli 2024, naik bila dibandingkan dengan periode 8-15 Juli yang mencatat hanya 10 kali gempa hembusan.
Selanjutnya data dari visual drone menunjukkan pusat aktivitas berada pada dua lubang erupsi yakni kawah utama Gunung Lewotobi Laki-laki dan lubang erupsi yang terletak pada sisi barat laut gunung tersebut.
Kemudian, gempa Low Frekuensi pada periode itu masih fluktuatif yang mengindikasikan material magma dari dalam mengalami perpindahan ke arah permukaan sehingga indikasi suplai magma masih ada.
Dengan hasil evaluasi tersebut, Badan Geologi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer (km) dari pusat erupsi.
"Juga sektoral empat km pada arah Utara-Timur Laut dan lima km pada sektor Timur Laut," kata Hadi dalam laporan tersebut.
Baca juga: Badan Geologi imbau warga waspada banjir lahar Gunung Lewotobi
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024