Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Malaysia mengeluarkan pernyataan yang menyarankan warganya untuk menangguhkan perjalanan yang tidak penting ke Dhaka, Bangladesh, untuk saat ini.

Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra) dalam siaran media diakses di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan bahwa mereka mengetahui ada warganya yang ingin kembali ke Bangladesh.

Namun mengingat situasi yang masih tidak dapat diprediksi, warga Malaysia disarankan oleh Wisma Putra untuk merencanakan perjalanan mereka sesuai dengan skala prioritas keselamatan dan kepentingan untuk saat ini.

Warga negara Malaysia juga disarankan untuk mendaftarkan ulang kehadiran mereka di Bangladesh ke Komisi Tinggi Malaysia di Dhaka. Sedangkan pelajar yang ingin kembali melanjutkan studi di Bangladesh juga disarankan untuk mendaftar ke Komisi Tinggi Malaysia di Dhaka segera setelah mereka tiba di Bangladesh.

Wisma Putra meminta warga negara Malaysia di Bangladesh selalu waspada dan menghindari berada di daerah yang dekat dengan tempat berkumpul dan konflik. Tindakan pencegahan harus dilakukan sesuai dengan instruksi otoritas setempat dari waktu ke waktu Sebanyak 192 warga Malaysia ada di Bangladesh, di antaranya 124 pelajar, 58 bukan pelajar, dan 10 keluarga petugas kedutaan. Sebanyak 123 orang di antaranya telah dipulangkan dari Bangladesh oleh pemerintah pada 23 Juli 2024.

Anadolu mengutip surat kabar lokal berbahasa Inggris New Age melaporkan pada Sabtu (27/7) bahwa dua orang yang terluka parah akhirnya meninggal dini hari setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Dhaka Medical Collage (DMCH). Sehingga jumlah korban tewas akibat kekerasan baru-baru ini di Bangladesh menjadi sedikitnya 211 di seluruh negeri.

Selain itu lebih dari 1.600 orang terluka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, menurut surat kabar itu, yang dikutip Anadolu.

Baca juga: Pimpinan mahasiswa dalam 'tahanan polisi' akhiri protes di Bangladesh
Baca juga: Jumlah korban tewas unjuk rasa di Bangladesh bertambah jadi 211 orang
Baca juga: Bangladesh lanjutkan jam malam di tengah penangkapan pengunjuk rasa


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024