Krisis pangan bukan hanya milik Indonesia dan yang susah pangan bukan hanya Indonesia, tapi seluruh negara di dunia mengalami krisis pangan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memacu peningkatan perluasan areal tanam (PAT) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut hingga nasional dengan memaksimalkan potensi lahan yang ada.

"Saya berharap Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi terbaik dalam mencapai target dan realisasi perluasan area tanam, ke depannya harus lebih ditingkatkan," kata Wamentan saat menghadiri Rapat Koordinasi PAT Jawa Tengah di Balai Diponegoro, Markas Komando Daerah Militer (Makodam) IV Diponegoro, Semarang, Jateng, Jumat.

Wamentan memacu provinsi tersebut bisa menjadi salah satu provinsi terbaik dalam mencapai target program perluasan areal tanam yang saat ini terus digencarkan Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi krisis pangan.

Dia menuturkan bahwa pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) pompa yang melibatkan 1.500 staf dari berbagai sektor di lingkup Kementan.

Diharapkan, keberadaan satgas itu mampu menjadi corong komunikasi sekaligus pusat koordinasi dalam pelaksanaan perluasan area tanam khususnya di Jawa Tengah.

"Satgas pangan ini nantinya akan menangani tiga kecamatan tanpa melupakan tugas dan tanggung jawab di masing-masing bagian. Ini semacam tugas tambahan yang tugasnya mencatat dan melaporkan penambahan perluasan areal tanam setiap hari," ujar Wamentan dalam keterangan di Jakarta.

Bagi Wamentan, pertanian merupakan sektor yang paling krusial karena menyangkut lini paling dasar bagi kehidupan rakyat Indonesia.

Karena itu, dia berharap kerja keras tersebut mampu melewati masa-masa sulit darurat pangan dengan meningkatkan produksi di seluruh daerah.

"Krisis pangan bukan hanya milik Indonesia dan yang susah pangan bukan hanya Indonesia, tapi seluruh negara di dunia mengalami krisis pangan. Maka itu, bagaimana pun juga kita harus meningkatkan produksi pangan, mengikuti kebutuhan konsumsi masyarakat," tuturnya.

Wamentan menambahkan kebijakan program pompanisasi dan perluasan areal tanam adalah upaya pemerintah untuk pemenuhan pangan masyarakat Indonesia.

Ia berharap pula petani mampu melampaui target, sehingga ke depan Indonesia mampu mengekspor hasil produksinya.

"Program pompanisasi dalam rangka perluasan areal tanam akan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan produksi sehingga mampu menyediakan pangan yang cukup untuk rakyat dan kesejahteraan petani," katanya.

Dia menyebutkan, capaian perluasan area tanam di Jawa Tengah telah mencapai 171.000 hektare. Sedangkan secara umum Kementan menargetkan realisasi perluasan areal tanam padi sebesar 1.782.612 hektare di seluruh Indonesia.

"Sedangkan, yang telah realisasi mencapai 778.422 hektar atau 44,35 persen," ucap Sudaryono.

Rapat tersebut dihadiri dandim/danrem se-Kodam IV Diponegoro, kepala dinas pertanian provinsi dan kabupaten se-Jawa Tengah serta 500 penyuluh dan petani di daerah tersebut.

Baca juga: Wamentan: Pertambahan lahan sawah di Jateng terbesar nasional
Baca juga: Wamentan harap Bulog perkuat jaringan dalam penyerapan gabah petani
Baca juga: Wamentan dorong peningkatan populasi ternak melalui inseminasi buatan


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024