Jakarta (ANTARA) - Indonesia yang diwakili Kementerian Dalam Negeri selaku Shepherd ASEAN Smart City Network (ASCN) memperkuat kemitraan seluruh pemangku kepentingan meliputi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan mitra internasional untuk mewujudkan perkotaan cerdas, berkelanjutan, dan berketahanan

Kemitraan itu termasuk kolaborasi antarkota di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan negara lain.

"Kemitraan kolaboratif yang melibatkan sektor publik dan swasta sebagai pemangku kepentingan yang lebih luas melalui ASCN dan platform relevan lainnya dapat membantu menghadirkan solusi dan nilai yang lebih baik bagi pengembangan kota cerdas," kata Pelaksana Harian Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Amran dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Harian Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Amran dalam Discussion Conference ASCN di Luang Prabang, Laos, Rabu (31/7). Discussion Conference ini merupakan bagian dari pertemuan tahunan 7th ASCN Annual Meeting 2024 di Laos.

Baca juga: Kemendagri sajikan kemajuan kota cerdas Indonesia di forum ASCN

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang inisiatif perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan di tingkat nasional, regional, dan global, bertukar dan membahas praktik baik dan pelajaran yang dipetik dalam menerapkan solusi cerdas untuk memecahkan masalah perkotaan di kota-kota ASEAN.

"Sejak didirikan, ASCN telah berkembang pesat. Sekitar 50 proyek telah dikembangkan dan 40 kemitraan telah dijalin untuk menyediakan berbagai dukungan, termasuk pengembangan kapasitas, berbagi pengetahuan, dan bantuan teknis," ujarnya.

Hal tersebut penting karena sebagai Shepherd ASCN, Indonesia ingin mendorong pembangunan perkotaan yang cerdas, berkelanjutan, dan berketahanan.

Kemudian memiliki relevansi yang signifikan dan memainkan peran kunci dalam berkontribusi pada upaya regional untuk meningkatkan konektivitas dan ketahanan kawasan ASEAN dengan latar belakang lanskap geopolitik dan geoekonomi global.

Baca juga: Banyuwangi dipilih presentasikan "Smart Kampung" di forum ASCN di Laos

Dalam Discussion Conference ASCN ini juga menghadirkan pemerintah kabupaten/kota di Indonesia anggota ASCN sebagai pembicara.

Kota Makassar memaparkan mengenai program Lorong Wisata yang memuat 21 konten (food security, inflation control, circular economy, city farming, city garden, sosial mitigasi, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM) dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat.

Sedangkan Kabupaten Banyuwangi menyampaikan program Smart Kampung yang didukung oleh MLIT Jepang dalam pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan Banyuwangi, seperti Road Manager yang memetakan kondisi jalan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), dan Bike Sharing untuk layanan digitalisasi pemetaan rute bersepeda melalui destinasi-destinasi wisata di Banyuwangi.

Baca juga: Kemendagri sebut kota cerdas jadi isu utama Annual Meeting ASCN
Baca juga: Masuk ASCN, Banyuwangi dipilih jadi pilot project penilaian perkotaan

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024