Dengan semangat yang ada dan dukungan dari Pak Presiden, kami yakin perkembangan dan peningkatan areal tanam ini bisa dimaksimalkan
Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan luas areal tanam padi di wilayah tersebut saat ini telah mencapai 110.265 hektare sebagai bentuk komitmen mewujudkan swasembada pangan.

Pertambahan areal tanam (PAT) itu tersebut mencapai sebanyak 65 persen dari yang ditargetkan di wilayah Jateng sebanyak 159.897 ha.

"Dengan semangat yang ada dan dukungan dari Pak Presiden, kami yakin perkembangan dan peningkatan areal tanam ini bisa dimaksimalkan," kata Nana di Semarang, Jumat.

Hal tersebut disampaikannya saat Rakor Penambahan Areal Tanam, Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa di Semarang.

Menurut dia, capaian tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah, baik provinsi maupun pusat untuk mewujudkan swasembada pangan, apalagi Jateng menjadi penumpu pangan nasional.

Baca juga: Wamentan: Pertambahan lahan sawah di Jateng terbesar nasional

Baca juga: Pemprov Jateng segera mendata lahan pertanian terdampak banjir


Pelaksanaan PAT di Jateng dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan terkait, meliputi Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota, Kementerian PUPR, dan TNI.

Berdasarkan perhitungan, kata Nana, tiap ha luas tanam padi diasumsikan bisa menghasilkan 4,23 ton padi dalam setiap masa panen.

Dengan jumlah areal tanam seluas 110.265 hektare, ia menyebutkan bisa meningkatkan produksi sebesar 446.420,95 ton gabah kering giling, atau setara dengan 268.277,73 ton beras.

Adapun untuk bantuan pompanisasi tahun 2024, kata dia, Provinsi Jateng mendapatkan alokasi sebanyak 4.340 unit pompa dan 894 unit irigasi perpompaan.

Selain itu, juga mendapat alokasi anggaran belanja tambahan 788 unit irigasi perpompaan dan 1.006 unit irigasi perpipaan.

"Sistem pompanisasi ini dalam rangka memaksimalkan penggunaan lahan kering atau tadah hujan sehingga dapat tertanami. Bahkan, meningkatkan Indeks Pertanaman. Kita ini negara penghasil padi. Jadi harus mampu mencukupi kebutuhan sendiri," kata Nana.

Baca juga: Pengembang perumahan di Jateng minta tambahan kuota rumah bersubsidi

Baca juga: Dinkop UKM Jateng sebut pertumbuhan UMKM rata-rata 30 persen

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024