Istanbul (ANTARA) - Uni Eropa dan NATO pada Kamis menyambut pembebasan tokoh oposisi dan jurnalis yang ditahan di Rusia dalam pertukaran tahanan yang dilakukan di ibu kota Turki, Ankara.
"Uni Eropa merasa lega dengan pembebasan dan pemindahan sejumlah tahanan politik, termasuk warga negara Uni Eropa, ke luar Rusia dan Belarusia, yang difasilitasi melalui bantuan Turki," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dalam sebuah pernyataan Layanan Aksi Eksternal blok tersebut.
Sembari mencatat bahwa orang-orang yang dibebaskan tersebut dianiaya secara tidak adil di Rusia dan Belarusia karena alasan politik, Borrell menekankan bahwa orang-orang yang masih ditahan harus dibebaskan "segera dan tanpa syarat."
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga menyambut pembebasan tersebut. Dia mengklaim bahwa Rusia menukar warga negara dari Uni Eropa, AS, dan Rusia yang "tidak bersalah" dengan "penjahat dan pembunuh yang dihukum."
Sebagai bagian dari pertukaran itu, 10 tahanan, termasuk dua anak-anak, dipindahkan ke Rusia.
Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) memimpin pertukaran tahanan cukup ekstensif dari tujuh negara pada Kamis, di mana 26 orang ditukar dan dibawa ke Ankara.
Tujuh pesawat dari Jerman, Polandia, Slovenia, Norwegia, Rusia, dan dua dari AS mengangkut para tahanan ke Turki sebagai bagian dari operasi tersebut.
Sebanyak 13 orang kemudian dipindahkan ke Jerman, 10 orang, termasuk dua anak-anak, ke Rusia, dan tiga orang ke AS.
Sebagai ucapan terima kasih kepada orang-orang yang membantu mewujudkan kesepakatan tersebut, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan, "Saya menyambut pembebasan 16 orang yang dipenjara secara tidak adil oleh rezim Rusia."
"UE akan terus mendukung dan membela semua orang yang ditahan secara ilegal di Rusia dan tempat lain," tambah Michel.
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola sepakat dengan pernyataan Michel dan menyambut baik pertukaran tersebut. "Kebebasan mereka seharusnya tidak pernah terancam," katanya menambahkan.
Sementara itu Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dirinya menyambut pembebasan pembebasan "warga negara Sekutu yang ditahan secara salah dan tahanan politik Rusia."
Sembari memuji kerja sama erat antara anggota NATO untuk usaha tersebut, dia mengatakan, "Hak untuk melakukan oposisi secara damai, dan kebebasan media sangat penting bagi masyarakat."
Juru bicara organisasi tersebut, Farah Dakhlallah juga menyerukan agar semua orang yang masih "ditahan secara salah" untuk dibebaskan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia tuding Kiev tembak jatuh pesawat yang bawa tahanan Ukraina
Baca juga: Rusia dan Ukraina umumkan pertukaran tahanan perang
Baca juga: Ukraina: Hongaria abaikan permintaan kontak dengan tahanan perang
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024