kami sudah menyekat areal yang terbakar untuk antisipasi jalaran api ke areal yang lebih luas
Siak, Riau (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan terjadi di konsesi perusahaan PT Duta Swakarya Indah (DSI) Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang diklaim dan ditanami sawit oleh masyarakat seluas 3 hektare.
 
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Sumatra VI/Siak, Ihsan Abdillah, Jumat membenarkan luas lahan terbakar di konsesi PT DSI itu. Pihaknya sudah berada di lokasi sejak hari pertama kebakaran, Rabu (31/07) bergabung dengan tim lainnya.
 
“Lokasi kebakaran merupakan semak belukar dan kelapa sawit, penyebabnya belum diketahui karena masih diselidiki polisi,” katanya.
 
Pihaknya melakukan pemadaman bersama TNI, Polri, Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Siak dań Regu Pemadam Kebakaran PT DSI sendiri.
 
Ia menjelaskan, jenis tanah di lokasi kebakaran PT DSI adalah gambut dan vegetasi yang terbakar berupa sawit, semak belukar serta resam. Tim gabungan menggunakan sarana prasarana yang digunakan untuk pemadaman darat.
 
"Tim gabungan telah memadamkan api dan membuat situasi sudah dapat dikendalikan, kami sudah menyekat areal yang terbakar untuk antisipasi jalaran api ke areal yang lebih luas, sehingga api terkurung pada luasan 3 hektare,” kata Ihsan.

Baca juga: Petugas gabungan padamkan karhutla 37 hektare di Rokan Hilir 
Baca juga: Enam heli dikerahkan untuk padamkan api Karhutla 1.073 hektare di Riau
 
Ia juga merasa terbantu dengan turunnya hujan dua hari lalu namun tidak dapat memadamkan api di sana secara keseluruhan. “Sehingga perlu digeber pada hari kedua, kemudian sekarang masih dilakukan pendinginan," ujarnya.
 
Sementara Staf Humas PT DSI Tengku Mukhlis menerangkan karhutla jaraknya dengan kebun produktif PT DSI hanya 100 meter. Pihaknya membantu pemadaman dan membuat sekat kanal agar api tidak menjalar ke kawasan kebun produktif tersebut.
 
“Kami perlu mengatakan bahwa titik lokasi karhutla itu memang berada dalam kawasan konsesi PT DSI namun pada lahan yang dikuasai masyarakat,” ujarnya.
 
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada satu pihakpun yang mau mengakui lahan tersebut. Pasalnya, lahan itu sudah diperjualbelikan oleh sejumlah orang secara bergantían meskipun sudah ditanami kelapa sawit namun kurang terawat.
 
“Jadi jelas bukan kami yang menanami kelapa sawit di lokasi kebakaran itu,” tambah Muhklis.

Baca juga: Pemkab Aceh Selatan imbau masyarakat waspadai karhutla
Baca juga: BPBD: Karhutla di Muara Enim berhasil dipadamkan
Baca juga: Polda Jambi tangkap empat tersangka pelaku pembakaran lahan

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024