Direktur Badan Pelaksana Puslatda Jatim Irmantara Subagio dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan saat menentukan jumlah atlet yang berangkat sudah ber koordinasi dengan seluruh cabang olahraga Puslatda Jatim.
Hal tersebut dilakukan, kata Irmantara, untuk menentukan siapa yang diberangkatkan berdasarkan catatan prestasi dan tes terakhir dari 954 atlet lolos Babak Kualifikasi (BK) PON.
"Hitungannya emas dan perak, perunggu pun kami hitung karena beberapa catatan BK PON itu ada zona-zona. Itu yang lebih kami kritisi sampai sejauh mana peluangnya di PON mendatang, untuk lebih memastikan komposisi kontingen Jatim di PON," ujar Irmantara.
Selain itu, karena keterbatasan anggaran, KONI Jatim mengambil kebijakan hanya memberangkatkan atlet yang pasti meraih emas.
Baca juga: Gubernur pastikan Sumut siap uji coba arena PON 2024
Oleh karena itu, Jatim sangat detail melihat kemajuan atlet sesuai dengan prestasi yang diraih sejak BK PON, single event atau berdasar tes prestasi internal yang diikuti atlet.
"Meskipun lolos BK PON tapi kalau cuma peringkat lima atau enam buat apa diberangkatkan, mereka pasti sulit mendapat medali emas, bahkan perunggu saja juga sulit. Karena itu kami benar-benar menghitung peluang, semua karena keterbatasan dana sehingga harus benar-benar berhitung,” ujar Irmantara.
Dia menambahkan, dengan jumlah 850 atlet yang diberangkatkan ke PON maka meraih 130 medali emas menjadi realistis.
"Kkalau optimisnya bisa 150-an (medali emas). Dengan pesaing terberat masih Jawa Barat dan DKI Jakarta," tuturnya.
Irmantara berharap seluruh atlet yang berangkat terus melakukan persiapan maksimal sehinggat meraih medali emas.
Baca juga: 1.570 taekwondoin ikuti Piala Menpora di Medan
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024