London (ANTARA) - Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya menjadi 5 persen, demikian menurut BoE dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/8).
Dalam sebuah pertemuan pada Rabu (31/7), Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Committee/MPC) BoE memutuskan dengan suara mayoritas 5 berbanding 4 untuk menurunkan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase, ke angka 5 persen. Empat anggota memilih mempertahankan suku bunga di level 5,25 persen.
Ini merupakan pemangkasan suku bunga pertama yang dilakukan BoE dalam empat tahun seiring inflasi harga konsumen di Inggris telah mencapai target BoE sebesar 2 persen pada Mei dan Juni 2024. BoE memperkirakan inflasi akan naik ke kisaran 2,7 persen pada paruh kedua (H2) tahun ini.
"Komite memperkirakan penurunan inflasi indeks harga konsumen (headline inflation), dan normalisasi dalam banyak indikator ekspektasi inflasi, akan terus memengaruhi melemahnya upah dan dinamika penetapan harga," menurut pernyataan tersebut.
MPC mengatakan bahwa saat ini "memanglah tepat untuk mengurangi sedikit tingkat pembatasan kebijakan", karena dampak guncangan eksternal sebelumnya telah berkurang dan terdapat beberapa kemajuan dalam mengurangi risiko persistensi inflasi.
Guna melawan inflasi Inggris yang melonjak dalam beberapa tahun terakhir, BoE menaikkan suku bunga 14 kali berturut-turut, dari rekor terendah yakni 0,1 persen pada Desember 2021 ke level tertinggi dalam 16 tahun yang sebesar 5,25 persen.
Sejak kenaikan tersebut, rumah tangga dan perusahaan di Inggris mengalami tekanan besar akibat kenaikan tajam biaya pinjaman.
"Keputusan BoE hari ini untuk memangkas suku bunga memberikan banyak ruang bagi perusahaan-perusahaan kecil untuk bernapas dan dapat memicu peningkatan investasi karena penurunan biaya pinjaman," kata David Bharier, kepala penelitian di Kamar Dagang Inggris.
"Pendekatan yang hati-hati dan dikomunikasikan dengan baik dari BoE akan mendukung kepercayaan perusahaan, yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir," ujar Bharier.
Namun, BoE pada Kamis menekankan bahwa bank sentral tersebut tidak akan memangkas suku bunga terlalu banyak atau terlalu cepat, serta memperingatkan bahwa harga beberapa barang, termasuk jasa, masih meningkat dengan cepat.
"Pada awal tahun ini, permintaan barang dan jasa dalam perekonomian lebih kuat dari yang kami perkirakan," imbuh pernyataan tersebut.
MPC akan terus memantau data dengan cermat dan memutuskan tingkat pembatasan kebijakan moneter yang tepat pada setiap pertemuan, menurut pernyataan tersebut.
Para ekonom kini mengantisipasi satu atau dua kali pemangkasan suku bunga lagi pada akhir tahun ini.
"Kami menduga data mengenai inflasi jasa dan pertumbuhan upah akan membaik seiring berjalannya waktu, sehingga MPC lebih nyaman untuk melanjutkan setidaknya satu lagi pemangkasan pada tahun ini," ungkap James Smith, ekonom pasar maju dari ING THINK.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024