Pengunjung tidak akan menjumpai atraksi balon udara dengan berbagai formasi di event festival balon lainnya. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisata dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat dan wisatawan
Wonosobo (ANTARA) - Kegiatan "Java Balloon Attraction" di Kabupaten Wonosobo merupakan upaya meningkatkan balon udara menjadi industri pariwisata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat kata Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo Fatonah Ismangil.

Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo pada 3 dan 4 Agustus 2024," katanya di Wonosobo, Jumat.

Selain menjadi unggulan daerah, katanya, Java Balloon Attraction merupakan kegiatan balon udara tradisional yang memiliki ciri khas berupa atraksi balon udara dengan berbagai formasi baik dua maupun tiga dimensi.

"Pengunjung tidak akan menjumpai atraksi balon udara dengan berbagai formasi di event festival balon lainnya. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisata dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat dan wisatawan," katanya.

Ia menyampaikan konsep kegiatan Java Balloon Attraction yang merupakan salah satu branding Kabupaten Wonosobo yang telah dikenal di berbagai kalangan hingga
mancanegara ini merupakan pengembangan kegiatan festival balon udara tradisional yang diselenggarakan oleh masyarakat Wonosobo.

Dalam kegiatan tersebut disajikan atraksi balon udara dengan diameter 3-4 meter dan tinggi maksimal 7 meter yang diterbangkan bersama-sama secara ditambatkan dengan membentuk formasi di udara baik dua dimensi maupun tiga dimensi dengan bentuk tematik seperti destinasi wisata yang ada di Wonosobo. Sehingga pertunjukan balon menjadi lebih indah, menarik, dan unik.

Kegiatan Java Balloon Attraction juga didukung bazaar UMKM, kuliner dan produk ekonomi kreatif lainnya,dengan tujuan memberikan dampak ekonomi para pelaku wisata dan ekonomi kreatif di
Wonosobo.

Khusus atraksi balon udara dilaksanakan di pagi hari yakni pukul 06.00 – 09.00 dengan maksud untuk mengoptimalkan balon dalam kondisi terbaik karena faktor alam yakni angin di pagi hari lebih tenang.

Baca juga: Menparekraf ungkap Wonosobo berpeluang jadi kab/kota kreatif dunia
Baca juga: Sindoro-Sumbing Duathlon menjadi daya tarik pariwisata di Wonosobo
Baca juga: Festival Sindoro Sumbing digelar bersama Temanggung-Wonosobo

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024