Beijing (ANTARA) - Meskipun tidak terlihat di arena Olimpiade Paris yang sedang berlangsung, para pedagang China memamerkan kemampuan mereka di panggung-panggung lain, berkontribusi dalam menciptakan atmosfer olahraga yang penuh kegembiraan dan inklusif pada ajang itu.

Produk-produk buatan China, yang terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dengan harga yang terjangkau, kembali bersinar dalam ajang Olimpiade Paris.

Menurut data yang dirilis oleh Komite Penyelenggara Olimpiade Paris 2024, sebanyak 80 persen maskot Olimpiade Phryges diproduksi di China. Produsen-produsen China juga mendominasi pasar untuk produk turunan olahraga seperti teropong, tongkat sorak, dan syal suporter.

"Banyak teman saya yang menjual tongkat sorak menerima pesanan dalam jumlah besar untuk Olimpiade Paris. Sebagian besar pesanan dikirim ke pasar luar negeri bulan lalu," kata Chen Shaomei, seorang pedagang dari Kota Yiwu, China timur, yang juga dijuluki sebagai "pasar swalayan dunia".

Kualitas tinggi yang dimiliki produk buatan China juga mendapat respons positif yang tak terduga dari seorang reporter veteran Barat yang meliput Olimpiade Paris.

Reporter yang masih menggunakan tas ransel untuk awak media dari Olimpiade Beijing 2008 itu memuji daya tahan dan fungsionalitas produk tersebut. Komentarnya menyebabkan lonjakan penjualan e-commerce untuk produk terkait dari produsen asal China tersebut.

Olimpiade Musim Panas juga menjadi kesempatan bagi beberapa merek dan kota di China untuk mengajak dunia merasakan budaya China yang beragam dan begitu dalam.

Bulan lalu, HEYTEA, merek teh gaya baru terkemuka asal China, melakukan debut di Paris dengan gerai terbatas (pop-up store) yang dirancang sebagai kedai teh tradisional. Gerai itu bertujuan untuk mempromosikan budaya teh China melalui minuman teh yang inovatif. Produsen mainan trendi China Pop Mart membuka gerai di dekat Museum Louvre yang ikonis untuk membagikan perpaduan kreatif antara seni dan kesenangan.

"Olimpiade merupakan platform yang baik untuk menunjukkan diri kita kepada dunia," kata Gu Yujia, wakil presiden strategi HEYTEA. "Penjualannya bagus dan konsumen sangat menyukai kami."

Pemerintah di sejumlah daerah di China juga mengintensifkan upaya branding kota mereka tahun ini, yang menandai peringatan 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Prancis, serta Tahun Kebudayaan dan Pariwisata China-Prancis.

Guizhou, sebuah provinsi berpemandangan indah di China barat daya yang menarik perhatian dunia olahraga dengan pertandingan sepak bola mendebarkan yang dimainkan oleh para penduduk desa, meluncurkan pameran foto yang memikat di sejumlah stasiun metro di Paris.

"Saat berjalan-jalan di Paris, Anda bisa bertemu dengan China berulang kali," kata kantor pariwisata negara itu di Paris di akun WeChat-nya. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024