Setidaknya ada tujuh bidang kompetensi dalam manajemen kebencanaan yang diujikan BNPB kepada para praktisi itu
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) optimistis sebanyak 25 praktisi kebencanaan dari negara-negara anggota ASEAN siap diorbitkan untuk berkiprah dalam bidang manajemen bencana di kancah global.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan bahwa hal itu bisa tercapai karena sebelumnya 25 praktisi tersebut sudah mengikuti uji penilaian kompetensi secara ketat yang digelar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana BNPB di Sentul, Jawa Barat.

"Dalam uji penilaian kompetensi ini para praktisi kebencanaan di ASEAN itu mendapat pembekalan untuk bisa menjadi pemain global dalam manajemen kebencanaan," kata dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Setidaknya ada tujuh bidang kompetensi dalam manajemen kebencanaan yang diujikan BNPB kepada para praktisi itu baik sebagai petugas maupun sebagai koordinator penanganan kondisi kebencanaan, mulai dari penilaian atau kaji cepat, bidang logistik kemanusiaan, manajemen informasi, penanggulangan dan pemukiman.

Menurut dia, ketujuh bidang kompetensi tersebut merupakan bagian dari standardisasi program ASEAN Standards and Certification for Experts in Disaster Management (ASCEND) yang pertama pada tahun ini diadakan di Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya menilai para praktisi kebencanaan terpilih dari negara anggota ASEAN tersebut sudah bisa diakui kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki baik tak hanya di tingkat regional tapi juga global.

Baca juga: Geofisika Unhas tingkatkan literasi kebencanaan siswa di Selayar

Penyelenggaraan uji penilaian kompetensi ini diinisiasi oleh ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) didukung oleh Pemerintah Republik Korea sementara BNPB bertugas sebagai fasilitator.

Untuk itu juga ia mengaku BNPB merasa terhormat bisa menjadi tuan rumah pertama di ASEAN untuk melangsungkan program uji kompetensi kebencanaan itu.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif AHA Centre, Lee Yam Ming, menekankan pentingnya standar kompetensi dalam kebencanaan melalui program ASCEND dalam menjawab tantangan global. Tantangan itu perlu dijawab dengan mencetak para ahli kebencanaan yang profesional dan kompeten di masing-masing negara ASEAN.

Lee Yam Ming mengatakan uji penilaian kompetensi merupakan satu langkah awal untuk meningkatkan dan mengembangkan ASCEND Competency Assessment di masa yang akan datang dalam rangka memaksimalkan pengakuan terhadap para ahli profesional dalam kebencanaan.

Sebagai informasi, rangkaian 1st ASEAN Standards and Certification for Experts in Disaster Management Competency Assessment ini didukung oleh Pemerintah of Korea melalui the ASEAN-Korea Cooperation Fund (AKCF).

Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN Lee Jang-Keun mengatakan pihaknya secara umum mengapresiasi penyelenggaraan uji kompetensi kali ini karena sudah kompatibel dengan menurut sertakan para ahli bidang kebencanaan yang termasuk dalam nya berasal dari BNPB.

Baca juga: Peneliti optimistis Indonesia jadi pusat studi kebencanaan global 2045
Baca juga: PB FAJI kerja sama di bidang kebencanaan dengan sejumlah lembaga

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024