Surabaya (ANTARA) - International Institute for Asian Studies (IIAS) yang berpusat di Belanda membidik potensi kerja sama lanjutan dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya usai berakhirnya The 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS).

Direktur IIAS Philippe Peycam di Surabaya, Jumat, mengatakan salah satu potensi kerja sama lanjutan yang dibidik oleh Unair dan IIAS adalah penyelenggaraan program fellowship. Program ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menempuh studi lanjut di luar negeri.

"Fellowship akan memudahkan masyarakat Indonesia untuk melakukan berbagai aktivitas, misalnya melanjutkan studi doktoral ke luar negeri dan kembali ke negara asal setelah melalui proses fellowship," tutur Philippe.

Baca juga: Unair jadi tuan rumah ICAS 13

Menurut dia, Fellowship dapat mempermudah pertukaran ilmu pengetahuan dari berbagai bidang disiplin ilmu.

Philippe yakin Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC)bisa berkembang menjadi pusat studi sebesar IIAS, yang telah terlebih dahulu berkembang pesat menjadi pusat studi Asia terbesar.

"Banyak orang ingin mengunjungi IIAS yang datang dari seluruh penjuru dunia. Begitu pula AIIOC punya kesempatan menjadi pusat studi lintas disiplin yang besar. Apalagi mereka telah berhasil menyelenggarakan ICAS 13 dengan berfokus pada pembelajaran, perbincangan, hingga penelitian ilmu lintas disiplin," ujarnya.

Baca juga: Unair tempati posisi 308 perguruan tinggi terbaik di dunia

Philippe mengungkapkan kekagumannya kepada Unair atas kerja sama yang berlangsung. Ia mengapresiasi semangat Unair dalam upaya meningkatkan reputasi.

"Unair selalu terobsesi untuk meningkatkan reputasinya, berbagai upaya dilakukan salah satunya meningkatkan kualitas pembelajaran. Jika Unair tidak memiliki obsesi itu bisa saja jalinan kerja sama kami tidak berlangsung," katanya.

Philippe yakin dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang, AIIOC akan semakin harum namanya di seluruh penjuru dunia. AIIOC yang semakin besar akan mempermudah pertukaran ilmu pengetahuan antarnegara.

Baca juga: Unair paparkan gagasan menuju Indonesia Maju 2034

"Kalau ingin menambah pengetahuan tentang Eropa, orang Eropa bisa datang ke AIIOC tanpa masyarakat Indonesia harus ke Eropa. Meskipun demikian, hal ini membutuhkan proses yang panjang, tetapi dengan kerja sama saya percaya hal ini bukan suatu yang mustahil," ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024