Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi dan informasi elektronik asal Jepang, NEC, menyatakan komitmennya untuk mendukung dan menghadirkan sistem komunikasi hingga pengumpulan data untuk mempermudah pembangunan infrastruktur transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase dua.

Secara lebih rinci selain dukungan pada sistem komunikasi, NEC juga menyediakan Sistem Pengawasan Fasilitas dan Akuisisi Data/Supervisor Control and Data Acquisition System (SCADA) untuk proyek perluasan jalur Utara-Selatan MRTJ fase 2.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital canggih dan secara aktif berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi, NEC akan terus berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan bagi penumpang,” kata General Manager, Global Transport Integration Department NEC Corporation Misako Ebisawa dalam keterangannya, Jumat.

Baca juga: NEC Pamerkan Sistem Transportasi Pintar di ITS APAC Forum 2024

Adapun secara lebih rinci dukungan teknologi telekomunikasi itu juga terintegrasi dengan pekerjaan dari perusahaan konstruksi Larsen & Toubro Limited yang ditunjuk menjadi subkontraktor khusus dari kontraktor utama Sjitz Corporation yang dipercaya terlibat dalam pembangunan MRTJ fase 2.

MRTJ fase 2 dalam pembangunannya mendapatkan dukungan dari Pemerintah Jepang melalui pinjaman bantuan pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Tahap kedua Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan MRT Jakarta akan memperpanjang jalur MRTJ yang sebelumnya sepanjang 16 km dari Stasiun Grab Lebak Bulus - Stasiun Bundaran HI dan diresmikan pada 2019.

Baca juga: Dubes: Perusahaan Jepang bersedia berkontribusi dalam pembangunan IKN

Untuk tahap pertama dari MRTJ fase 2 nantinya akan mengakomodasi rute ke arah utara dengan panjang rute sekitar 6 km menyambungkan Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota.

Dengan total jarak 22 km, jalur itu akan membawa penumpang antara Stasiun Grab Lebak Bulus hingga Stasiun Kota dalam waktu kurang lebih 45 menit dan dijadwalkan beroperasi penuh pada 2030.

NEC akan membangun sistem komunikasi, serta sistem pengendalian fasilitas dan pengumpulan data untuk perluasan layanan transportasi tersebut.

Baca juga: NEC Indonesia siap dukung Telkom kembangkan "smart city" di IKN

Sistem komunikasi akan menggunakan sistem telekomunikasi topologi jaringan lingkaran untuk transmisi tulang punggung/backbone, public address system, dan sistem telekomunikasi lainnya yang akan terhubung dengan jaringan utama.

Sistem Fasilitas SCADA akan memantau dan mengendalikan perangkat dan proses yang diperlukan untuk pengoperasian kereta api, serta sistem untuk mengumpulkan data.

“Kami akan tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan kami guna menyediakan infrastruktur transportasi yang aman, terjamin, dan efisien bagi masyarakat di seluruh dunia,” tutup Misako.

Baca juga: MRT Jakarta kenalkan sistem pembayaran baru MartiPay pada Agustus

Baca juga: MRT Jakarta nyatakan Stasiun Glodok dan Kota telah terhubung

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024