Hampir semua hutan pernah muncul titik kebakaran.
Batam (ANTARA News) - Titik api (hotspot) sudah terlihat menyebar di 80 persen wilayah hutan Batam.
"Hampir semua hutan pernah muncul titik kebakaran. Menurut perhitungan kami, titik kebakaran sudah terjadi sekitar 80 persen kawasan hutan dengan luas ratusan hektare," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Nur Patria Kurniawan, Selasa.
Ia mengatakan, titik hutan paling banyak terbakar ialah kawasan Sei Harapan, Sei Temiang, Bukit Harimau, Bukit Palapa Tanjungpinggir yang kesemuanya masuk wilayah Sekupang.
Selain itu, kata dia, kebakaran juga banyak terjadi pada titik hutan kawasan Batuaji, Nongsa, dan Baloi.
"Kami juga memiliki keterbatasan dalam memadamkan api. Personil kami hanya 26, sementara titik kebakaran sangat banyak," kata dia.
Manggala Agni, kata dia, dalam beberapa titik kebakaran kesulitan mendapatkan sumber air meski sudah membawa peralatan ke dalam hutan.
"Kami juga kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar bagi mesin pompa kami. Karena tidak semua SPBU membolehkan kami membeli solar dengan jerigen meski kami tidak mungkin membawa mesin tersebut ke tempat pengisian," kata Patria.
Ia meminta dukungan Pemerintah Kota Batam agar tidak mendapatkan kesulitan memperoleh bahan bakar untuk mesin pemadam Manggala Agni.
Kepala Kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran Direktorat Pengamanan BP Batam, Slamet Sriyono mengatakan sejak Januari hingga awal Maret sudah terjadi sekitar 160 kali kebakaran hutan di Batam.
"Kebakaran merata pada hampir semua wilayah hutan," kata dia.
Ia mengindikasi banyaknya kebakaran terjadi karena kesengajaan manusia.
"Ada yang sengaja membakar untuk membuka ladang dan ada yang sengaja membuang puntung rokok sehingga hutan terbakar," kata Slamet.
Slamet mengatakan, jika belum turun hujan di Batam maka kebakaran diperkirakan akan terus terjadi. (*)
Pewarta: Larno
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014