Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic berharap cedera lutut kanannya tidak menggagalkan mimpinya untuk memenangi medali emas ketika dia berhasil mencapai semifinal Olimpiade Paris 2024.
Djokovic mengalami cedera lutut, yang memerlukan operasi pada Juni, saat menang 6-3, 7-6(7/3) atas Stefanos Tsitsipas pada babak perempat final di Roland Garros, Kamis (1/8) waktu setempat atau Jumat WIB.
Petenis Serbia itu membutuhkan perawatan medis di lapangan dan obat pereda nyeri setelah tergelincir di baseline Lapangan Philippe Chatrier dan tertatih-tatih.
Ia bangkit dari ketertinggalan 0-4 dan kemudian tertinggal 2-5, menyelamatkan tiga set point pada gim kesembilan, sebelum melaju dengan tie-break.
Djokovic akan menghadapi Lorenzo Musetti dari Italia pada hari Jumat di empat besar.
"Saya prihatin dengan kondisi lutut saya. Saya tidak bisa memberi Anda informasi pastinya karena saya tidak memilikinya. Saya harus pergi dan memeriksa lutut bersama staf medis dan kemudian kita lihat," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Baca juga: Djokovic atur pertandingan perempat final Olimpiade melawan Tsitsipas
"Saya akan bermain pada pukul 19.00 besok, yang memberi saya sedikit lebih banyak waktu. Namun saya berharap saya bisa siap dan optimis. Saya harus siap."
"Anti-inflamasi membantu. Tapi efek itu akan memudar, jadi saya mungkin akan memiliki gambaran yang lebih realistis besok dan berharap yang terbaik," ujar petenis berusia 37 tahun itu
Djokovic, yang telah 24 kali menjuarai Grand Slam, masih berburu medali emas Olimpiade pertamanya setelah sejauh ini hanya berhasil meraih perunggu di Beijing pada 2008.
Dia akan bermain di semifinal Olimpiade keempatnya.
"Saya harus 100 persen dalam kemampuan saya dan bugar secara fisik, untuk bisa berlari agar saya bisa mencoba memenangi pertandingan. Saya tahu ini akan sulit," kata Djokovic mengenai pertandingan semifinal melawan Musseti.
Baca juga: Djokovic berharap persaingan "unik" dengan Nadal terus berlanjut
Djokovic mengalami cedera meniskus di lutut kanannya di French Open pada Juni, yang memaksanya mundur dari perempat final.
Dia segera menjalani operasi dan secara ajaib mencapai final Wimbledon, di mana dia dikalahkan oleh Carlos Alcaraz.
"Bagus sekali saya berhasil menyelesaikannya dengan straight set dan menyelesaikan pertandingan malam ini," kata Djokovic
dalam wawancara lapangan usai mengalahkan Tsitsipas.
"Tetapi saya juga menyelesaikan pertandingan babak keempat di French Open dan kemudian menemukan bahwa meniskus saya robek."
"Saya perlu melihat apa yang terjadi sekarang. Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini (pertandingan) hari demi hari. Saya harap saya bisa bugar secara fisik untuk besok."
Djokovic telah enam kali mengalahkan Musetti dalam tujuh pertemuan termasuk di semifinal Wimbledon.
Musetti menjadi petenis Italia pertama yang mencapai semifinal Olimpiade ketika ia mengalahkan juara bertahan Alexander Zverev.
Sementara itu, bagi Tsitsipas, kekalahan perempat final Olimpiade merupakan pengalaman menyedihkan lainnya saat menghadapi Djokovic.
Dia kalah di final French Open 2021 di lapangan yang sama dari Djokovic dari dua set up.
Baca juga: Djokovic kalahkan Nadal di babak kedua Olimpiade Paris
Djokovic juga mengalahkannya di final Australian Open 2023. Sudah lima tahun sejak Tsitsipas terakhir kali mengalahkan petenis Serbia itu.
"Saya belajar sekali lagi bahwa ini belum berakhir. Ini tidak akan benar-benar terjadi sampai Anda benar-benar menutupnya," ujar Tsitsipas.
"Ini mungkin salah satu dari sedikit kejadian dalam karier saya di mana saya mengalami double break dan kehilangan satu set. Ini benar-benar mengecewakan karena saya merasa baik-baik saja."
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024