Jakarta (ANTARA) - Pijakan Timnas Indonesia U-19 sebelum berlaga di panggung Asia sudah tepat setelah mereka meraih juara Piala AFF U-19 atau yang kini disebut ASEAN U-19 Boys Championship 2024.

Di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (29/7), Indonesia berpesta di final bersama sekitar 30 ribu penonton setelah gol Jens Raven mengalahkan perlawanan Thailand U-19 yang sedang mengincar gelar kelimanya.

Statistik mencatat pasukan Indra Sjafri meraih lima kemenangan dari lima laga, mencetak 16 gol, dan hanya kebobolan dua gol saat menjadi juara.

Dilihat dari proses gol, di Piala AFF U-19 kemarin Indra mungkin saja tersenyum lebar karena melihat performa anak-anak asuhnya yang memiliki banyak senjata untuk membobol gawang lawan.

Skema open play merupakan skema utama. Namun, jika gagal, skema bola mati dengan eksekutor dari kaki kiri Muhammad Kafiatur juga tak kalah mematikan.

Terbukti, statistik gol dari open play dan bola mati sama banyak di pergelaran kelompok umur Asia Tenggara ini dengan masing-masing delapan gol.

Di lini depan, Jens Raven tampil subur dengan empat gol setelah dirinya berjuang keras beradaptasi di awal turnamen.

Torehan gol striker bertinggi 1,89 meter itu diikuti dua bek tengah, Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge yang menyarangkan tiga gol. Ini membuktikan bahwa di tim ini semua dapat mencetak gol dan tidak bergantung pada satu pemain.

Indra juga pandai memilih pemain-pemain dalam skuadnya yang bisa dibilang 11 pemain pertama sama baiknya dengan 11 pemain di bangku cadangan.

Di final, dengan banyaknya pemain yang tumbang setelah hanya mendapatkan istirahat satu hari dari laga terakhir, Indra berjudi dengan memasukkan pemain-pemain cadangan seperti Toni Firmansyah, Mufdi Iskandar, Arkhan Kaka, Figo Dennis, dan Meshaal Hamzah.


Baca juga: Indra Sjafri berbicara tuahnya di Jawa Timur
Baca juga: Raven sangat terhormat jika dipanggil Shin Tae-yong ke timnas senior


Halaman berikut: Kedalaman skuad Indra Sjafri

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024