Beijing (ANTARA) - Pemerintah China membantah tuduhan punya kaitan dengan serangan siber atas satu lembaga pemerintahan di Jerman pada 2021.
"Kami menentang segala upaya untuk mempolitisasi dan menjadikan isu keamanan siber sebagai senjata. Kedutaan Besar China di Jerman telah menyuarakan penentangan keras dan mengajukan protes kepada pihak Jerman," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China pada Kamis.
Kementerian Luar Negeri Jerman pada Rabu (31/7) mengumumkan telah memanggil Duta Besar China untuk Jerman di Berlin terkait serangan siber pada 2021 untuk tujuan spionase terhadap Badan Federal untuk Kartografi dan Geodesi (BKG) di Frankfurt oleh "aktor negara China".
Badan tersebut bertugas untuk menganalisis citra satelit secara mendetail dan menyediakan data topografi maupun sistem referensi geodesi untuk pemerintah Jerman.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Belanda, Selandia Baru dan India dalam beberapa waktu terakhir menuduh China melakukan serangan siber terhadap data pemerintah dan perusahaan swasta ke negara-negara tersebut.
"Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah politisi dan media Barat telah menyebarkan disinformasi yang tidak terverifikasi dan bahkan sengaja dibuat-buat untuk menyebarkan ketakutan akan apa yang disebut 'ancaman siber China'. Motif mereka jelas bukan tentang keamanan siber," tambah Lin Jian.
China, kata Lin Jian, dengan tegas menentang manipulasi politik semacam itu yang jelas-jelas telah diatur sebelumnya dan dimainkan untuk menyerang China.
"Memastikan keamanan siber merupakan tantangan global. China merupakan korban utama serangan siber. Kami menentang dan telah memerangi berbagai jenis serangan siber sesuai dengan hukum," ungkap Lin Jian.
Lin Jian menyebut China dan Jerman memiliki jalur komunikasi terbuka tentang keamanan siber. Kedua negara perlu bersama-sama mengatasi ancaman dan tantangan melalui dialog dan kerja sama, dari pada menggunakan diplomasi megafon, saling menjelek-jelekkan dan menyerang, serta menyebarkan disinformasi tentang apa yang disebut operasi peretasan China.
"Kami menyerukan kepada Jerman untuk mengambil sikap konstruktif dan bertanggung jawab, meninggalkan konfrontasi blok dan mentalitas Perang Dingin serta bekerja sama dengan negara-negara melalui dialog dan kerja sama untuk menjaga dunia maya tetap damai dan aman," kata Lin Jian.
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan bahwa pemerintah dapat mengaitkan tanggung jawab atas serangan siber tersebut dengan "aktor negara China" berdasarkan informasi dari badan intelijennya.
China telah berulang kali membantah semua tuduhan tersebut terhadapnya dan mengatakan bahwa mereka juga telah menjadi korban serangan siber.
Baca juga: Jerman minta China berhenti dukung Rusia dalam perang lawan Ukraina
Baca juga: Jerman tengahi kesepakatan untuk redam pajak mobil Uni Eropa-China
Baca juga: Lima negara sekutu tuduh China retas lembaga pemerintahan Australia
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024