Semoga masyarakat bisa melihat lebih obyektif lagi karena bisa menilai lebih dalam bagaimana karakter dan rekam jejak Pak Surya yang terangkum dalam buku ini."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menjanjikan jabatan kepada Surya Paloh jika pihaknya terpilih sebagai presiden dalam Pilpres 2004, kata penulis Buku Surya Paloh Sang Ideolog, Usamah Hisyam.

"Semula SBY menawarkan jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika, tapi Pak Surya tidak pernah ingin menduduki jabatan menteri. Sebagai komitmen untuk posisi SP ke depan, SBY akhirnya sepakat menjanjikan posisi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden," kata Usamah dalam peluncuran Buku Surya Paloh Sang Ideolog, di Jakarta, Senin (10/3) malam.

Menurut dia, Surya hanya ingin agar Yudhoyono mau memperjuangkan gagasan restorasi nasional bila dia terpilih sebagai presiden. "Itu sebabnya SP dan Media Group all out mendukung dan memenangkan SBY dalam Pilpres 2004," kata dia.

Tetapi ketika Yudhoyono terpilih menjadi presiden, Surya yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, menerima telepon dari Menkopolkam, Widodo AS, yang menyampaikan pesan dari presiden.

Usamah mengatakan, ketika itu Widodo menyampaikan agar Surya sebaiknya fokus menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar saja sehingga tidak perlu lagi memikirkan untuk menempati jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Dalam buku tersebut juga menceritakan janji Presiden Yudhoyono lainnya yang tak pernah ditepati. Menurut Usamah, presiden, atas nama Pemerintah Indonesia pernah berjanji untuk memberikan penghargaan bintang jasa kepada Surya sebagai penggerak civil society atas peranannya membantu dampak tsunami Aceh. Tetapi, menurut dia, janji tersebut tak pernah terwujud hingga kini.

Pihaknya berharap buku yang ia tulis tersebut mampu mengubah pandangan masyarakat terhadap sosok Surya Paloh. "Semoga masyarakat bisa melihat lebih obyektif lagi karena bisa menilai lebih dalam bagaimana karakter dan rekam jejak Pak Surya yang terangkum dalam buku ini," katanya.

Menurut dia, buku setebal 488 halaman itu ditulis selama dua tahun sejak 2012 hingga Februari 2014. Buku yang terdiri dari 10 bab itu mengisahkan lika-liku perjalanan karir bisnis dan politik pria berjenggot lebat itu.

Dalam acara tersebut dihadiri banyak tokoh antara lain Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel, Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sineas Garin Nugroho, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Komisi VII DPR Sutan Batoegana. (A064)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014