Jakarta (ANTARA) - Aktris Aura Kasih berpendapat bahwa setiap perempuan harus memiliki intelektualitas agar dapat menguasai dunia.

"Intelektual itu juga nomor satu, karena kita (sebagai perempuan) bisa menguasai dunia kalau intelektualitasnya bagus," kata Aura Kasih saat gelaran Press Screening series "Gelas Kaca" di XXI Senayan City, Jakarta, Kamis.

Selain itu, sebagai perempuan menurut aktris kelahiran Bandung tersebut juga perlu untuk memiliki sikap tegar, mandiri, dan memiliki kekuatan agar tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain, khususnya laki-laki.

Baca juga: Series "Gelas Kaca" suguhkan kisah penuh konflik dan intrik

Hal tersebut dikatakannya berdasarkan pengalamannya saat berperan sebagai Gita seorang politikus dalam Vidio Series Original "Gelas Kaca" yang akan tayang 8 Agustus mendatang.

Aura Kasih menjelaskan bahwa ini merupakan aksi perdananya setelah sempat rehat dari dunia akting yang menjadikan hal itu tantangan bagi dirinya, karena harus bersanding dengan artis ternama lainnya.

Di sisi lain, perempuan berusia 37 tahun itu tidak menemukan kesulitan yang berarti saat harus memainkan peran sebagai politikus wanita yang dominan, lantaran ia mengaku juga sempat hampir terjun ke dunia politik.

Baca juga: Vidio Original Series rilis "Happy Birth-Die" dengan genre fantasi

"Dulu kan juga sempat mau nyalon (pencalonan), eh kesampean nyalonnya malah di sini (di series)," ungkapnya.

Selanjutnya, pengalaman juga ia dapatkan dari kepengurusan organisasi pengusaha yang dijalaninya.

Pelantun lagu "Mari Bercinta" tersebut dalam series ini berperan sebagai Gita seorang politikus yang "Alpha Woman" dan diplomatis, terlihat dari bahasanya yang juga kaku dan suka mengintimidasi anak buahnya.

Selain itu, Gita membantu Raka (diperankan Rio Dewanto) yang menjadi calon legislatif.

Series "Gelas Kaca" tersebut akan tayang pada 8 Agustus mendatang di Vidio dengan 10 episode.

Baca juga: "Happy Birth-Die" jadi series pertama Olivia Jensen setelah pandemi

Baca juga: Patricia Gouw ramaikan Series “Bestie 2”

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024