Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mmbantah anggapan sebagian orang yang menilai pelaksaan Infrastructure Summit I mengalami kegagalan dengan sedikitnya proyek yang dijalankan, namun sebaliknya Wapres menyatakan justru yang terjadi sebaliknya. "Siapa bilang gagal (infratsructure Summit I), kalau gagal kita tak lakukan rapat saat ini. Sebenarnya semua sudah jalan, sebenarnya sudah luar bisa. Jalan tol sudah ditender dan pemenangnya sudah banyak, listrik sudah tender, pelabuhan juga berjalan. Semuanya sudah berjalan," kata Wapres, seusai memimpin rapat Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur di Jakarta, Jumat. Menurut Wapres, memang yang diperlukan adanya evaluasi terus menerus mengenai percepatan penyediaan lahan infrstruktur tersebut. Wapres mengaku bahwa untuk masing-masing proyek memang memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Untuk proyek jalan tol masalah terjadi pada penyelediaan lahan, karena sulitnya melakukan pembebasan lahan. "Untuk jalan tol masalahnya lahan, lahan masalahnya pembebasan, pembebasan masalahnya ketersediaan dana, jadi harus ditindaklanjuti secara terus menerus," kata Wapres. Sedangkan untuk proyek listrik yang menjadi kendala selama ini mengenai masalah jaminan dari pemerintah. Menurut Wapres, saat ini pemerintah telah memberikan jaminan penuh atas proyek listrik selama proyek tersebut dijalankan. Ketika ditanya target percepatan penyediaan lahan infrastruktur, Wapres mengatakan semua tergantung pada jenis proyeknya. Untuk proyek pengadaan listrik, targetnya pada 2009 sudah selesai. Sedangkan untuk proyek jalan tol ditargetkan dalam waktu tiga atau empat tahun sudah tercapai kesiapan lahan 1.000 km. "Kalau untuk perumahan, mungkin bisa sampai lima tahun tetapi kalau proyek telekomunikasi tidak ada masalah," kata Wapres. Rp500 triliun Mengenai jumlah dana yang diperlukan untuk proyek infrastruktur, Wapres Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui dengan jelas berapa jumlah yang diperlukan. Namun hal ini bisa mencapai jumlah yang sangat besar. "Jumlahnya besar sekali, untuk proyek listrik bisa mencapai Rp70 triliun, untuk jalan tol bisa mencapai Rp50 triliun, perumahan mencapai Rp50 triliun. Jadi besar sekali, itu bisa mencapai Rp500 triliun dalam 3-4 tahun," tambahnya. Selain itu, juga akan melibatkan pihak-pihak swasta. Sebagai contoh, Wapres menyebut rencana pembangunan rel KA antara Cengkareng dan Stasiun Manggarai, yang akan melibatkan banyak pihak. Selain PT Angkasa Pura dengan PT KAI serta Pemda DKI, juga melibatkan Bank Dunia serta pihak swasta. (*)

Copyright © ANTARA 2006