Cirebon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Cirebon, Jawa Barat, untuk mengedukasi puluhan nelayan di daerah itu mengenai pengetahuan kondisi cuaca serta lokasi penangkapan ikan.
“Kegiatan SLCN ini diikuti oleh 100 peserta, terdiri atas 70 nelayan dan 30 perwakilan dari instansi terkait,” kata Kepala UPT Stasiun Meteorologi Maritim (Stamar) Kelas I Tanjung Priok Retno Widyaningsih di Cirebon, Kamis.
Ia mengemukakan puluhan nelayan yang menjadi peserta SLCN ini berasal dari beberapa kelurahan di Kota Cirebon, terutama Kampung Samadikun dan Cangkol.
Baca juga: BMKG: Perluas SLCN bantu tingkatkan mitigasi bencana hidrometeorologi
“Produk-produk yang dimiliki oleh BMKG disosialisasikan kepada para nelayan, seperti prakiraan gelombang, prakiraan angin, dan prakiraan cuaca," ujarnya.
Menurut dia, BMKG telah menyediakan aplikasi bernama Indonesia Weather Information for Shipping (INAWIS) yang bisa diakses dengan mudah oleh nelayan untuk memantau kondisi cuaca sebelum memutuskan melaut.
Retno menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi tersebut oleh nelayan, guna menekan angka kecelakaan atau kapal tenggelam akibat gelombang tinggi saat mereka mencari ikan di tengah laut.
Baca juga: BMKG gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Banyuasin Sumsel
Selain soal cuaca, ia menjelaskan para nelayan juga diberikan informasi mengenai daerah mana saja yang memiliki populasi ikan cukup tinggi, sehingga bisa membantu mereka mendapatkan hasil tangkapan yang optimal.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini, karena bisa membantu nelayan di Kota Cirebon untuk memahami kondisi cuaca dan mengurangi risiko saat melaut.
Baca juga: 100 nelayan Biak ikut sekolah lapang cuaca BMKG
"Sebelum melaut, nelayan harus mengetahui cuaca dan lokasi ikan. Dengan begitu, tangkapan bisa melimpah dan nelayan dapat menyejahterakan keluarganya," ucap Dedi.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024