Kami sudah melakukan pemantauan minimal dua kali sehari, hanya 10 titik api yang terpantau di wilayah Sumbar sejak 1--10 Januari 2014. Maka kabut asap yang menyelimuti merupakan kiriman dari provinsi tetangga,"
Padang (ANTARA News) - Kabut asap yang kembali menyelimuti wilayah Sumatera Barat (Sumbar) murni kiriman dari Provinsi Riau, karena dari hasil pantauan instansi terkait sedikit terdeteksi titik api di daerah itu.
"Kami sudah melakukan pemantauan minimal dua kali sehari, hanya 10 titik api yang terpantau di wilayah Sumbar sejak 1--10 Januari 2014. Maka kabut asap yang menyelimuti merupakan kiriman dari provinsi tetangga," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Hendri Oktavia ketika dikonfirmasi di Padang, Senin.
Ia menjelaskan, sepuluh titik api yang terpantau itu berada di luar kawasan hutan, artinya di lahan masyarakat tersebar di beberapa daerah.
Daerah yang terpantau ada titik api di Sumbar, meliputi di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Pasaman Barat, Pesisil Selatan, dan Sijunjung.
"Jika hanya sepuluh titik api, dampak asap yang dimunculkan tak seperti sekarang yang sudah mengganggu jarak pandang. Jadi kabut asap kirim dari Provinsi Riau," katanya.
Dampak semakin tebalnya kabut asap menyelimuti wilayah Sumbar, termasuk di ibukota provinsi (Kota Padang, red) maka sebagian anak-anak sekolah sudah menggunakan masker berangkat dan pulang sekolah.
Seorang murid SD Tanah Sirah Padang, Rezi mengatakan mendapatkan masker dibagikan pihak sekolah dan diajurkan digunakan saat berangkat dan pulang sekolah selama cuaca masih ada kabut asap.
Namun, masih ada sebagian pelajar di Padang yang tidak menggunakan masker meskipun kondisi kabup asap sudah kian menyelimuti kota itu.
Secara terpisah, seorang warga Padang pengemudi kendaraan Syafri mengakui saat mengendarai sepeda motor jarak pandang memang tak terganggu, tapi kabut asap membuat mata pedih.
Analis Forecasther BMKG Padangpariaman Rendy Irawady menjelaskan, arah angin dari timur menuju barat akan mendorong kabut asap dari provinsi Riau masuk ke daerah Sumbar dan provinsi tetangga lainnya, seperti Jambi.
Sebelumnya BMKG melaporkan jarak pandang pada sejumlah wilayah di provinsi itu pada Senin (10/3) berkisar 50 meter hingga 900 meter akibat kabut asap yang menyelimuti.
Daerah yang paling parah yaitu Payakumbuh dengan jarak pandang kurang dari 50 meter, Bukittinggi 100 meter, Sicincin 500 meter serta Padang berkisar 700 hingga 800 meter.
Sedangkan jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman dilaporkan sekitar 900 meter, angka yang masih tergolong aman untuk aktivitas penerbangan.(*)
Pewarta: Siri Antoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014