Manado (ANTARA) -
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta masyarakat mematuhi radius bahaya Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

"Saat ini tingkat aktivitas Gunung Awu berada pada level tiga atau siaga," kata Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Badan Geologi, Juliana DJ Rumambi, di Manado, Kamis.

Dia menyebutkan, pada tingkat aktivitas level tiga Gunung Awu, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diharapkan tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius lima kilometer dari kawah puncak.

Baca juga: Gunung Awu di Sulawesi Utara naik status jadi siaga

Masyarakat juga diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe.

"Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi," ujarnya.

Pada periode pengamatan pukul pukul 06.00-12.00 WITA, visual gunung tampak jelas hingga berkabut, sementara asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 10-20 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Badan Geologi rekam 169 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu

Terekam sebanyak tiga kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 15-47 milimeter selama 7-10 detik.

Selain itu, terekam juga sebanyak sembilan kali gempa tektonik jauh amplitudo 13-40 milimeter, S-P 12-37 detik selama 39-633 detik.

"Kami berharap warga yang ada di sekitar Gunung Awu mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan," katanya.

Baca juga: Badan Geologi: Potensi bahaya Gunung Awu erupsi magmatik eksplosif

Juliana menambahkan, jajarannya terus melakukan sosialisasi kepada warga sekitar yang masuk kawasan rawan bencana Gunung Awu agar tetap berhati-hati.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024