Johannesburg (ANTARA) - Virus mpox atau cacar monyet, sedang menyebar ke banyak negara di benua Afrika dengan Republik Afrika Tengah (CAR) dan Kenya menjadi dua negara terbaru yang melaporkan kasus penyakit sangat menular, yang menyebar melalui kontak dekat ini.

Dalam pernyataan pada Rabu, Kementerian Kesehatan Kenya mengonfirmasi kasus mpox pertama di negara itu, mengatakan bahwa kasus tersebut terdeteksi di titik perbatasan Taita Taveta dengan Tanzania.

Kementerian mengatakan virus tersebut terdeteksi pada seseorang yang bepergian dari Uganda ke Rwanda melalui Kenya.

Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus.

Penyakit ini menyebabkan ruam dan gejala mirip flu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Republik Afrika Tengah mengumumkan wabah penyakit tersebut pada Selasa, menurut laporan media setempat, setelah penyakit itu menyebar ke ibu kota Bangui.

Namun laporan tersebut tidak menyebutkan jumlah orang yang telah terinfeksi.

Kasus mpox antara lain telah terdeteksi di Afrika Selatan, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Burundi, Liberia, dan Ghana, demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC).

Sejauh ini, sebanyak 22 kasus telah dilaporkan di Afrika Selatan dengan didapati tiga kematian sejak wabah mulai merebak pada bulan Mei.

Menurut CDC, Republik Demokratik Kongo menyumbang 96,3 persen dari semua kasus dan 97 persen dari semua kematian yang dilaporkan tahun ini.

Kongo telah mencatatkan 13.791 kasus penyakit itu dan 450 kematian yang dilaporkan tahun ini.

Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Afrika Selatan konfirmasi kasus ketiga cacar monyet
Baca juga: CDC Afrika: 12 negara Afrika laporkan 1.782 kasus cacar monyet
Baca juga: Cacar monyet menyebar, Afrika butuh alat tes dan vaksin

Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024