Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan wafatnya Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh bisa memutuskan upaya rekonsiliasi Fatah dan Hamas di Palestina.
 
"Kematiannya bisa menutup jalan rekonsiliasi Fatah dan Hamas, serta perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina," katanya melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
 
Abdul Mu'ti menyatakan pihaknya sangat menghargai langkah-langkah yang telah diambil dalam kerangka mencapai kesepakatan antara Fatah dan Hamas untuk memperkuat perjuangan menghapuskan penjajahan, pendudukan, dan kezaliman di muka bumi, khususnya di Timur Tengah.

Baca juga: Muhammadiyah yakin pemimpin baru lanjutkan perjuangan Ismail Haniyeh
 
Ia juga menegaskan wafatnya Ismail Haniyeh beserta anak dan cucunya dalam sebuah serangan udara merupakan sebuah tragedi yang keji dan menyedihkan.
 
"Kematian Ismail Haniyeh adalah sebuah tragedi. Sangat menyedihkan," ujarnya.
 
Oleh karena itu, Abdul Mu'ti mewakili PP Muhammadiyah turut menyampaikan ungkapan belasungkawa atas meninggalnya Ismail Haniyeh.

Baca juga: Muhammadiyah minta dunia kutuk Israel atas kematian Haniyeh
 
Ia menyatakan pihaknya optimistis akan lahirnya calon pemimpin-pemimpin baru yang akan melanjutkan perjuangan Ismail Haniyeh dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.
 
Dia juga berharap proses menuju perdamaian dan keadilan Palestina akan dilanjutkan oleh pejuang-pejuang yang menggantikan Ismail Haniyeh.

Baca juga: Ketum PBNU bersungkawa atas kematian petinggi Hamas Ismail Haniyeh
 
"Masyarakat dunia harus bersatu menghadapi segala bentuk penjajahan, pendudukan, dan kekejaman oleh Israel atas rakyat Palestina," tegas Abdul Mu'ti.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024