Kota Kediri ini tidak ada pendampingan atau berjalan mandiri tetapi hasilnya bisa bagus
Kediri (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri serta tim United Nation Population and Fund (UNFPA) memberikan apresiasi terhadap layanan kesehatan di Kota Kediri, Jawa Timur.

Programmer Specialist for Reproductive Health UNFPA Sandeep Nanwani mengatakan Kota Kediri dipilih sebagai lokasi studi banding, karena penganggaran kesehatan di Kota Kediri besar dan hasil capaiannya bagus. Seperti angka kematian ibu di Kota Kediri 0 dan indeks-indeks yang lain capaiannya tinggi melebihi capaian nasional.

"Jadi kami ingin melihat secara langsung proses penganggaran dan implementasi kesehatan di Kota Kediri seperti apa. Kota Kediri ini tidak ada pendampingan atau berjalan mandiri tetapi hasilnya bisa bagus," katanya di Kediri, Kamis.

Sandeep mengungkapkan tim juga melihat proses penganggaran seperti apa dan kerja sama organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kota Kediri ini. Sebagai informasi, bahwa untuk perencanaan penganggarannya fokus pada pemberdayaan masyarakat sampai di level kelurahan dan hal tersebut dinilai sangat baik.

Untuk yang kedua, tim melihat Kota Kediri sudah sangat mengadopsi program Kemenkes Integrasi Layanan Primer (ILP). Puskesmas dinilai cukup cepat dapat melaksanakan program tersebut dan sangat mendukung penurunan angka kematian ibu.

Baca juga: Disdik Kediri gelar kompetisi "Coin Emas 2024"
Baca juga: Kemenparekraf tinjau kemajuan desa wisata di Sempu Kabupaten Kediri


"Puskesmas di Kota Kediri memberikan pelayanan dengan baik. Meskipun berada di tengah kota dan dekat dengan rumah sakit namun Puskesmas dapat berperan kuat dalam promosi dan preventif," ujar dia.

Lebih lanjut, Sandeep menjelaskan banyak hal luar biasa yang ada di Puskesmas Kota Kediri, seperti antrean yang dibagi per kelompok usia dan dilakukan skrining, sehingga masyarakat yang selama ini tidak tahu mengenai masalah kesehatannya dapat dideteksi lebih awal dan diobati dengan baik.

Lalu laboratorium di puskesmas juga telah memberikan layanan yang lengkap. Saat ibu hamil harus diperiksa lengkap bisa dilakukan di puskesmas. Bahkan hasil dari laboratoriumnya hanya menunggu tiga jam.

Dirinya menambahkan koordinasi antarfasilitas di puskesmas juga sangat bagus. Saat ibu melahirkan di rumah sakit, ketika masih nifas, ibu juga dipantau lagi oleh puskesmas.

Sandeep juga memberikan saran agar dampaknya lebih tinggi lagi. Perlu dilakukan sinkronisasi program-program yang ada di masyarakat, seperti forum anak, genre dan kader kesehatan.

"Banyak hal luar biasa di sini. Semua sudah bagus dan didukung dengan penganggaran yang bagus juga. Puskesmas di sini benar-benar berfungsi sebagai lembaga kesehatan untuk promosi dan juga preventif," kata dia.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengucapkan terima kasih telah memilih Kota Kediri sebagai lokasi untuk studi banding.

Ia mengatakan Pemerintah Kota Kediri sangat terbuka dengan masukan-masukan untuk meningkatkan layanan kesehatan di Kota Kediri menjadi lebih baik lagi.

Zanariah juga meminta Kemendagri dan UNFPA bisa mempromosikan Kota Kediri di daerah-daerah lain, sehingga semakin banyak kunjungan di kota ini. Untuk melihat secara langsung bagaimana Kota Kediri menjalankan program-program di bidang kesehatan.

"Terima kasih atas kunjungannya di Kota Kediri. Masukan yang diberikan akan menjadi bahan evaluasi kami untuk lebih baik lagi. Jangan lupa untuk mempromosikan Kota Kediri ke daerah-daerah lain untuk bisa menjadi contoh," kata Zanariah.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024