selain terus menjaga kinerja fundamental agar tetap kuat, SIG juga melanjutkan fokus dalam membangun ekosistem bisnis
Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster infrastruktur, mencatatkan laba periode berjalan secara konsolidasi (tidak diaudit) senilai Rp503,49 miliar hingga akhir Juni 2024 atau semester pertama tahun ini.

Merujuk pada laporan keuangan perseroan, angka tersebut menurun 43,51 persen secara YoY dari sebelumnya Rp891,35 miliar di akhir Juni 2023. Adapun EBITDA atau penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi tercatat sebesar Rp2,88 triliun.

”Di tengah situasi industri yang menantang dalam beberapa tahun terakhir, selain terus menjaga kinerja fundamental agar tetap kuat, SIG juga melanjutkan fokus dalam membangun ekosistem bisnis sebagai katalis baru yang akan menunjang optimalisasi penggunaan semen hijau dan solusi berkelanjutan,” kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Pendapatan SIG pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp16,41 triliun, menurun 3,64 persen YoY dari sebelumnya Rp17,03 triliun di periode yang sama tahun 2023. Kemudian, beban pokok pendapatan SIG hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp12,55 triliun atau turun tipis 0,49 persen dari Rp12,61 di akhir Juni 2023.

Perseroan menyampaikan, SIG mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu terus menurunkan saldo utang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.

Pada semester pertama, perseroan telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang diterbitkan di tahun 2019 senilai Rp3,36 triliun. Pelunasan obligasi tersebut, catat perseroan, berujung pada penurunan liabilitas berdampak bunga SIG dan penurunan beban keuangan sehingga mendukung capaian profitabilitas yang positif.

Postur keuangan yang sehat tercermin dari rating idAA+/positive dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sehingga saham SIG berkode SMGR kini tercatat dalam daftar konstituen index Pefindo i-Grade.

Sejalan dengan upaya pemerintah menciptakan ekonomi berkelanjutan dan mengurangi laju perubahan iklim, perseroan menyampaikan bahwa SIG terus berinovasi dengan menyediakan produk bahan bangunan rendah karbon dan solusi berkelanjutan.

Vita menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan untuk mendorong optimalisasi penggunaan material ramah lingkungan adalah pada proyek pembangunan di IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city. Proyek ini akan menjadi percontohan bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia untuk juga melaksanakan pembangunan yang ramah lingkungan.

SIG telah menyelesaikan pembangunan instalasi Bangunan Contoh Teknologi SIG di IKN. Instalasi ini menunjukkan aplikasi semen hijau dan produk-produk turunan pada rumah contoh untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan aplikasi beton inovatif yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan hunian tapak, hunian susun, infrastruktur penunjang, serta berbagai kebutuhan pembangunan lain di IKN.

Selain menghadirkan semen yang lebih ramah lingkungan (semen hijau) dan produk turunannya, SIG juga terus mendorong peningkatan operational excellence, pengelolaan pasar dan harga, optimalisasi jaringan produksi dan distribusi, pembangunan berkelanjutan, dan pengelolaan keuangan melalui program efisiensi biaya dan deleveraging.

Tak hanya berfokus pada peluang pertumbuhan di pasar domestik, SIG turut menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur, yang direncanakan akan operasional pada tahun 2025 mendatang.

Proyek ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat. Proyek merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation.

Pada aspek pembangunan berkelanjutan, hingga akhir semester I 2024, perusahaan terus meningkatkan substitusi energi panas (TSR) dan efisiensi konsumsi energi sehingga intensitas emisi gas rumah kaca terus turun sebesar 19,21 persen dari baseline 2010.

Capaian ini, menurut perseroan, diperoleh dari pengembangan produksi semen yang lebih ramah lingkungan (semen hijau), melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif, digitalisasi untuk efisiensi sumber daya dan optimalisasi produksi, serta pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca juga: Gapensi: Industri konstruksi prospektif saat maraknya pembangunan
Baca juga: Saham Semen Indonesia masuk daftar konstituen Indeks Pefindo i-Grade
Baca juga: Semen Indonesia ekspansi di IKN melalui KLN


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024