Jakarta (ANTARA) - Guna memperpanjang masa simpan ASI perah, biasanya ibu yang telah memerah atau memompa ASI dari payudaranya kerap mendinginkan atau membekukan ASI ke dalam lemari pembeku atau lemari es. Oleh sebab itu, sebelum diberikan kepada bayi, ASI perlu dihangatkan.

Terdapat beberapa cara untuk menghangatkan ASI perah dari kulkas agar kualitas dan kandungan nutrisinya tetap terjaga. Menghangatkan ASI harus dilakukan dengan hati-hati agar nutrisinya tetap optimal untuk bayi. Berikut beberapa caranya:
   
1. Periksa label pada ASI, saat menyimpan ASI ke dalam kulkas. Biasanya ibu memberikan tanda dengan menggunakan label dan tinta tahan air pada setiap wadah dengan tanggal ibu memerah ASI.

Tentunya, pemberian label ini berguna tidak hanya untuk mengingat waktu penyimpanan, namun juga sangat penting untuk menentukan ASI perah mana yang akan dihangatkan terlebih dahulu.

Dahulukan untuk memilih ASI perah yang tanggalnya lebih awal masuk ke dalam kulkas dan keluarnya pun pertama dari kulkas. Hal ini lantaran untuk menjaga kualitas ASI perah yang diberikan bayi saat ingin menyusu.

Namun, perlu diperhatikan hindari menyimpan ASI terlalu lama karena kandungan lemak di dalamnya akan berkurang sehingga kualitas ASI secara keseluruhan pun akan menurun.

2. Untuk menghangatkan ASI beku, keluarkan ASI beku dari freezer dan masukkan ke dalam lemari es yang suhunya lebih tinggi untuk dicairkan, gunakanlah dalam waktu 24 jam.

Mulailah menghitung 24 jam ketika ASI benar-benar mencair, bukan dari saat mengeluarkannya dari freezer. Setelah ASI dibawa ke suhu kamar atau dihangatkan, gunakan dalam waktu 2 jam. Jangan pernah membekukan ASI kembali yang telah dicairkan.

3. Jangan memanaskan botol yang beku di dalam microwave atau dengan cepat di atas kompor. Beberapa bagian susu mungkin terlalu panas, dan bagian lainnya dingin.

Pemanasan dengan microwave dapat merusak nutrisi dan menciptakan panas, yang dapat membakar mulut bayi. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanasan yang cepat dapat memengaruhi antibodi susu.

4. Hindari membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan, jika ASI perah yang telah dihangatkan sebaiknya segera diberikan kepada bayi dan dihabiskan dalam waktu maksimal 2 jam. Jangan menghangatkan ASI beberapa kali karena dapat merusak komponen nutrisinya dan mengubah rasa ASI.

5. Menghangatkan ASI menggunakan air hangat dengan meletakkan botol atau kantong ASI di dalam air hangat. Namun, jangan gunakan air mendidih untuk mencairkannya. Berikut langkahnya:
1. Ambil ASI perah dari lemari es dan sisihkan
2. Tuangkan air yang sangat hangat (tidak mendidih) ke dalam cangkir atau mangkuk
3. Masukkan kantong atau botol ASI yang tertutup rapat ke dalam mangkuk berisi air hangat. ASI harus disimpan dalam wadah tertutup untuk dihangatkan
4. Biarkan ASI di dalam air hangat selama 1-2 menit sampai ASI mencapai suhu yang diinginkan
5. Dengan tangan yang bersih, masukkan ASI ke dalam botol atau jika sudah ada di dalam botol, kencangkan puting botol
6. Aduk ASI (jangan dikocok) untuk mencampurkan lemaknya, jika sudah terpisah
7. Sebelum memberikan botol kepada bayi, uji suhu ASI. Ibu dapat melakukannya dengan menuangkan sedikit pada pergelangan tangan
8. Untuk mencegah kuman masuk ke dalam susu, hindari mencelupkan jari ke dalam botol.

Selain itu, ASI baik disimpan pada suhu kamar (hingga 77°F atau 25°C) selama empat jam untuk ASI segar. Selalu tutup ASI dengan tutupnya atau tas yang tertutup rapat saat ASI sedang dibawa.

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024