Banjarbaru (ANTARA News) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin menyarankan penutupan lalu lintas keluar dan masuk unggas ke Kalimantan Selatan untuk mencegah penularan flu burung.

"Saran kami, Pemprov Kalsel untuk sementara menutup lalu lintas keluar masuk unggas sampai kasus flu burung berhasil ditangani dan serangannya ke unggas mereda," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Sri Hanumdi Banjarbaru, Senin.

Ia mengatakan, penutupan sementara lalu lintas keluar masuk unggas itu harus diikuti dengan pengawasan lalu lintas unggas di titik pemeriksaan yang lebih ketat disamping sosialisasi kepada pihak terkait.

"Seluruh pihak terkait baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota harus saling dukung dalam melakukan pengawasan sehingga lalu lintas unggas antarwilayah terpantau dan penyebaran AI (avian flu/ flu burung) diminimalisir," ungkapnya.

Menurut dia, langkah yang sudah diambil Balai Karantina Banjarmasin untuk mencegah meluasnya penyebaran AI adalah melaksanakan sosialisasi masuknya unggas dewasa dari luar pulau terutama Pula Jawa.

Disebutkan, cukup banyak kasus adanya penumpang kapal laut di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang membawa ayam Bangkok secara tidak resmi menggunakan tentengan sehingga memudahkan masuknya unggas ke Kalsel.

"Padahal belum tentu unggas yang dibawa melalui jalur tidak resmi itu bagus kondisi kesehatannya karena bisa saja menderita penyakit yang bisa menjadi media pembawa penyakit bagi unggas di Kalsel," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya sudah menempatkan petugas di pintu masuk seperti Pelabuhan Trisakti maupun Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan bisa menahan unggas termasuk memusnahkan jika tidak dilengkapi dokumen resmi.

"Pemeriksaan ketat dilakukan petugas di Pelabuhan Trisakti dimana jika ditemukan unggas yang tidak sehat bisa ditolak masuk, sedangkan unggas yang masuk melalui bandara harus dilengkapi dokumen," kata dia.

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014