Jakarta (ANTARA) - Untuk mendukung pemberian ASI (air susu ibu) beberapa ibu menyusui kerap melakukannya dengan cara memerah atau memompa ASI baik menggunakan bantuan alat pompa atau dengan cara manual memijat payudara dengan tangan. ASI yang dipompa bisa disimpan, dibekukan, dan diberikan kepada bayi.

Lantas, berapa lama ASI bisa bertahan setelah dipompa? metode penyimpanan ASI akan menentukan berapa lama ASI perah dapat disimpan dengan aman. Penyimpanan yang tepat sangat penting agar ASI dapat mempertahankan kandungan nutrisi dan sifat anti-infeksi.

Cara terbaik menyimpan ASI dengan mendinginkan atau membekukan ASI yang telah dipompa. Dalam menyimpan ASI gunakan kantong penyimpanan ASI atau wadah yang bersih dan layak makan atau food grade untuk menyimpan ASI perah.

Pastikan wadah terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki tutup yang rapat. ASI yang baru diperah atau dipompa dapat disimpan:
1. Pada suhu kamar (77°F atau lebih dingin) hingga 4 jam. Idealnya, ASI harus disimpan dalam wadah tertutup
2. Di dalam lemari es ASI segar dapat bertahan hingga empat hari pada suhu 40°F (4°C)
3. Di dalam lemari pembeku atau freezer selama sekitar 6 bulan waktu yang terbaik hingga 12 bulan dapat diterima. Waktu penyimpanan yang disarankan penting untuk diikuti untuk mendapatkan kualitas terbaik
4. Jika susu telah dibekukan sebelumnya, setelah dicairkan, susu dapat didiamkan pada suhu kamar selama 1 hingga 2 jam. Jika ASI yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam lemari es, gunakan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan kembali ASI yang telah dibekukan sebelumnya.
5. Jika bayi tidak menghabiskan botolnya, buang ASI setelah 2 jam.

Perlu diperhatikan, jangan menyimpan ASI terlalu lama. Pasalnya, ASI yang disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang disebutkan di atas di dalam lemari es atau freezer akan kehilangan jumlah vitamin C yang lebih besar.

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024