Jakarta (ANTARA) - Rumah produksi teater Titimangsa memproduksi teater "Sang Kembang Bale" sebagai salah satu upaya dalam melestarikan ronggeng gunung yang sakral di kawasan Jawa Barat.

Produser teater Titimangsa Pradetya Novitri dalam konferensi pers teater "Sang Kembang Bale" di Jakarta, Kamis, mengatakan ronggeng gunung saat ini semakin jarang dipentaskan, karena tergantikan oleh tarian tradisional lain yaitu ronggeng amen yang dianggap lebih meriah dan ramai karena ditujukan untuk menghibur masyarakat.

Ide mementaskan teater tentang ronggeng gunung sudah diagendakan Tya sejak tiga tahun lalu. Pihaknya kemudian mengeksekusi ide cerita itu pada 2024 dengan judul "Sang Kembang Bale".

"Sangat sayang kalau kita tidak meneruskannya kembali," kata Tya.

Baca juga: Ariel Tatum jadi Ayu di film "Selesai" setelah lama tak berakting

Baca juga: Ariel Tatum suka menari tradisional sejak TK


Untuk menarik minat anak muda menonton pertunjukan ini, penari ronggeng gunung dalam cerita "Sang Kembang Bale" diperankan oleh Ariel Tatum.
 
Penyanyi dan pemeran sinetron Ariel Tatum berpose sebagai penari ronggeng gunung dalam konferensi pers pertunjukan teater produksi Titimangsa bertajuk "Sang Kembang Bale" di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (ANTARA/Abdu Faisal)


Sutradara "Sang Kembang Bale" Heliana Sinaga mengatakan penari ronggeng gunung sesungguhnya adalah seorang dukun. Tugasnya menyanyi dan menari dari satu bukit ke bukit lainnya guna berkomunikasi dan memanggil kekuatan bumi dalam bentuk doa untuk meminta kelancaran perayaan panen hingga syukuran.

Kisah ini adalah warisan budaya yang diangkat sebagai salah satu cara dalam menghidupkan kembali relasi nilai-nilai dalam interaksi manusia dengan manusia, alam dan penciptanya.

"Penggambaran alur, gerak, musik dan lagu yang dibawakan Ariel Tatum dan seluruh tim yang terlibat semoga bisa menjadi arsip kebudayaan yang didapat melalui pengalaman menonton yang berbeda," kata Heliana.

Heliana menegaskan cerita ini sepenuhnya berdasarkan biografi perjalanan dari dua pewaris ronggeng gunung yaitu Bi Raspi dan Bi Pejoh. Cerita itu yang digabungkan ke dalam naskah cerita teater ini.

Kembang Bale adalah sebutan para penampil dalam tarian ini sebelum ada istilah ronggeng amen.

"Mereka lebih suka disebut kembang bale, karena selalu tampil di atas 'bale'. Dan ronggeng gunung dipentaskan dengan musik ketuk tilu sebelum jaipong," kata Tya.

Berbeda dengan ronggeng gunung yang dikenal sebagai tarian ritual nan sakral, ronggeng amen ditujukan sebagai hiburan masyarakat sehingga dibuat secara heboh dengan diiringi musik jaipong dan gerakan tarian yang lebih menggoda.

Pertunjukan yang akan dipentaskan di ruang terbuka hijau NuArt Sculpture Park di Kota Bandung pada 10 dan 11 Agustus mendatang.

Baca juga: Ariel Tatum menunjukkan kemampuan menjadi penari ronggeng gunung

Baca juga: Ariel Tatum senang berambut panjang: Lebih beridentitas

Baca juga: Ariel Tatum dan Happy Salma bertemu lagi lewat monolog "Mahkota"

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024