Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mengembangkan pertanian berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah melalui pemanfaatan Pembangkit listrik Tenaga Surya (PLTS).
Direktur Utama KPI Taufik Adityawarman dalam keterangan di Jakarta, Kamis menyatakan pembangunan PLTS oleh Pertamina dilakukan mengingat sebagian lahan pertanian di Desa Kalijaran merupakan sawah tadah hujan sering mengalami kekeringan saat musim kemarau.
“Kami hadir menjadi bagian dari kemandirian ekonomi masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT KPI Unit Cilacap,” jelas Taufik.
Pembangunan PLTS dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan Subholding Power & Renewable Energy (PNRE) untuk Program Desa Energi Berdikari Kalijaran dan diresmikan oleh Direktur Utama KPI Taufik Adityawarman.
Menurut Taufik, KPI Unit Cilacap juga memberikan dukungan bagi program TJSL bertajuk “Masyarakat Pengelola Pertanian Berkelanjutan” atau disebut MAPAN senilai lebih dari Rp270 juta.
“Kami berharap Kalijaran menjadi sentra pertanian organik terintegrasi serta menjadi rujukan pengembangan pertanian modern berbasis energi baru dan terbarukan (EBT),” ujar Taufik.
Bantuan dari Pertamina dinilai sangat penting bagi masyarakat karena Kalijaran termasuk dalam 72 desa miskin di Cilacap. Desa Kalijaran memiliki luas persawahan sekitar 186 hektare (ha). Secara keseluruhan Kecamatan Maos masih menjadi andalan atau lumbung pangan di Cilacap.
Dengan perbaikan sistem pengairan, termasuk dengan penggunaan tenaga surya untuk memompa air, panen yang tadinya dua kali dalam setahun diharapkan menjadi tiga kali. Pada 2024, produksi padi diharapkan sudah meningkat dua kali lipat.
Menurut Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman, Desa Energi Berdikari merupakan program unggulan TJSL Pertamina yang berfokus pada pengembangan ekonomi berbasis EBT yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan sehingga bisa memberikan dampak kemajuan baik secara ekonomi dan lingkungan.
Ketersediaan energi tersebut seterusnya dijadikan pendorong aktivitas perekonomian masyarakat seperti wisata, pertanian, industri rumah tangga dan lain-lain.
“Pada dasarnya, ini bukan menyediakan listrik, tetapi menjadikan EBT sebagai energi untuk mendorong tumbuhnya aktivitas masyarakat,” katanya.
Program Desa Energi Berdikari Kalijaran merupakan program ke-76 yang dibentuk Pertamina. Pertamina akan melipatgandakan jumlah desa energi berdikari pada tahun depan.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan inovasi yang diterapkan kilang Cilacap di Kalijaran mendatangkan sejumlah apresiasi.
Program MAPAN menjadi salah satu dari 70 unit operasi Pertamina Group yang meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2024. Cecep mengatakan keberhasilan Kilang Cilacap di ajang ini karena konsistensi dalam pengembangan EBT dengan optimalisasi potensi alam berupa sumber air tanah dan panas matahari untuk energi pertanian berbasis tenaga surya.
Penerapan program telah menjadikan Desa Kalijaran sebagai desa percontohan pengembangan EBT untuk pertanian dan menjadi tempat pengabdian masyarakat, salah satunya civitas Politeknik Negeri Cilacap (PNC).
Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Sugih Desa Kalijaran, Prayitno mengatakan program MAPAN meningkatkan siklus panen dari sebelumnya dua kali menjadi tiga kali per tahun.
Selain itu, mampu menghemat anggaran pengairan per ha dari Rp1,5 juta untuk pembelian BBM menjadi Rp1 juta, serta meningkatkan produksi pertanian dari 12 ton menjadi 12 ton ditambah 4 ton cabai per ha selama satu tahun, katanya.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024