...tidak perlu WNI eksodus ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan."Jakarta (ANTARA News) - PDI Perjuangan menilai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPPTKI) Jumhur Hidayat paham ajaran Soekarno khususnya mengenai Trisakti.
"Kami bertukar pikir menyusun masa depan Indonesia terkait mengelola TKI, beliau temukan (inti masalah) karena tidak dijalankannya Trisakti Bung Karno yaitu berdikari dalam ekonomi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah di Gedung Nusantara III kompleks parlemen, Jakarta, Senin.
Pernyataan Ahmad itu disampaikan usai pertemuan antara Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Jumhur Hidayat, dan dirinya di ruang kerja Sidarto.
Ahmad Basarah mengatakan Jumhur memiliki visi tentang masa depan Indonesia dan pertemuan itu terjadi saling tukar pikir menyusun masa depan Indonesia dalam masalah TKI.
"Kalau itu (berdikari dalam ekonomi) sudah ada maka tidak perlu WNI eksodus ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan," ujarnya.
Dia mengatakan PDI Perjuangan terbuka bagi siapa pun dan orang nasionalis untuk bergabung dalam partai tersebut.
Hal itu menurut dia terkait ketika konsep gotong royong bisa dijalankan dengan baik terutama visi dan misi negara nasional.
"Saat ini kami sedang menyusun kekuatan agar solid menghadapi Pemilu 2014," tegasnya.
Ahmad mengatakan DPP PDI Perjuangan yang akan menentukan dan menyampaikan terkait apakah Jumhur sudah diterima sebagai kader partainya. Menurut dia, DPP akan merespon setiap hal yang berkaitan dengan internal.
"Saya hanya ditugaskan untuk menyusun kekuatan dan nanti di DPP PDI Perjuangan (apakah Jumhur diterima atau tidak)," ujarnya.
Jumhur Sebelumnya mendeklarasikan Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) Pro PDI Perjuangan pada Sabtu (8/3) dan menilai partai politik itu masih memegang warisan cita-cita Soekarno.
Jumhur mengatakan ARM bukan warga PDI Perjuangan ataupun para pencetusnya adalah kader parpol.
Di dalam ARM tersebut tergabung sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti buruh, sopir, pedagang kaki lima dan para petani. (I028/T007)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014