... kita harus berkolaborasi dengan TNI, dengan Polri, dengan masyarakat, lalu dengan pegiat-pegiat kebencanaan

Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, melibatkan berbagai instansi vertikal, horisontal, maupun sukarelawan yang siap siaga untuk mengatasi bersama bencana kemarau yang menyebabkan kekeringan lahan pangan, kesulitan air bersih, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kabupaten Garut cukup luas jangkauannya. Nah, oleh karena itu tidak mungkin pemerintah melakukan penanganan menghadapi bencana, tentu kita harus berkolaborasi dengan TNI, dengan Polri, dengan masyarakat, lalu dengan pegiat-pegiat kebencanaan," kata Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin saat apel gelar pasukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan dan karhutla di Garut, Kamis.

Ia menuturkan Kabupaten Garut merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana alam, tidak hanya saat musim hujan, juga saat kemarau berpotensi terjadi kekeringan, karhutla, dan kesulitan air bersih.

Saat ini, kata dia, sudah memasuki puncak musim kemarau yang perlu kesiapsiagaan pemerintah daera, dan instansi lain, masyarakat, dan sukarelawan, untuk melakukan upaya menanggulangi dampak dari kemarau, seperti menyiapkan air bersih maupun pemadaman api apabila terjadi kebakaran.

Baca juga: Pemkab Garut butuh Rp6 miliar untuk relokasi korban bencana alam

"Perlu kesiapsiagaan menghadapi bencana baik kekeringan atau bencana lainnya, harus kita siapkan sebaik-baiknya," kata Barnas.

Seperti diketahui, lanjut dia, bencana alam tidak dapat diprediksi kapan terjadi. Untuk itu perlu antisipasi dengan menyiapkan personel maupun peralatan yang menunjang untuk pelaksanaan penanggulangan bencana kemarau.

"Oleh karena itu menghadapi, memitigasi terhadap bencana yang akan terjadi perlu kesiapsiagaan, baik itu edukasi ataupun kesiapsiagaan yang apabila terjadi bencana kita harus cepat, tepat, dan tuntas, dalam menghadapi segala bencana yang ada di masyarakat," katanya.

Ia menambahkan saat ini dilaporkan ada lima daerah yang terdampak kekeringan cukup parah dan semua itu sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah, seperti menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.

Baca juga: BMKG: Ada dua potensi gempa yang harus diwaspadai di Garut

"Harus ada upaya-upaya yang dilakukan, baik itu bagaimana menyuplai air, lalu bagaimana mencari sumber-sumber air agar di tempat tersebut bisa melaksanakan kehidupannya secara wajar," katanya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Abud Abdullah menambahkan gelar pasukan itu melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Garut, kemudian sukarelawan, kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya.

Ia mengatakan bencana kemarau berpotensi terjadinya kesulitan air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat, kemudian kekeringan lahan pangan, dan juga karhutla, yang semua itu harus ditangani secara bersama.

Baca juga: Kekeringan mulai melanda lahan pertanian di Garut

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024