Vice President of Corporate Finance Elnusa, Nurkholis, di Jakarta Senin mengatakan, sebagian besar dana capex akan digunakan untuk fokus bisnis utamanya yakni "Drilling & Oilfield Services" (DOS).
"Meski memasuki tahun politik, namun perseroan tidak khawatir akan menggangu potensi bisnis yang ada, perseroan tetap yakin DOS akan naik signifikan," ujar dia.
Ia menambahkan dana capex itu juga akan digunakan untuk ekspansi bisnis salah satunya akuisisi perusahaan pengolahan biodiesel.
"Nilai akuisisi sekitar 10-15 juta dolar AS, sedang diuji kelayakan," ucapnya.
Pada 2014 ini, lanjut dia, perseroan menargetkan pendapatan usaha Rp5 triliun atau meningkat dibanding realisasi pendapatan 2013 senilai Rp4,1 triliun.
"Pada tahun 2013 pendapatan usaha menurun 14 persen, yang disebabkan beberapa kendala bisnis seismik serta dikuranginya porsi pendapatan dari bisnis yang memiliki margin rendah," kata dia.
Secara bertahap, ia mengatakan bahwa perseroan akan mengurangi porsi bisnis yang memiliki margin rendah (downstream) serta melakukan divestasi anak usaha atau aset tidak bernilai tambah.
"Tujuan itu agar perseroan dapat meningkatkan performa dengan hanya fokus pada bisnis inti," kata dia.
Elnusa, pada 2013, laba bersihnya naik 86 persen menjadi Rp238 miliar dari Rp127,920 miliar pada 2012.
Corporate Secretary Elnusa Fajriah Usman menambahkan perseroan sudah mendivestasi beberapa unit usaha atau aset-aset yang tidak produktif.
"Kami sudah melakukan divestasi PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) dan PT Elnusa CGG veritas Seismik hasil patungan dengan perusahaan asal perancis," kata dia.
Ia memaparkan bahwa divestasi dilakukan karena perusahaan itu tidak masuk dalam bisnis inti perusahaan dan kontribusinya tidak terlalu besar.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014