Itulah mengapa wangi daun mint lebih lezat bila ditemani bunyi gigi yang disikat atau aroma ikan lebih terasa saat ada suara ombak di kejauhan, demikian penelitian dari jurnal Chemical Senses seperti dikutip dari Daily Mail.
Peneliti dari Universitas Arkansas AS dan Dresden di Jerman membuat para relawan mencium berbagai aroma sembari mendengarkan ragam bunyi. Para relawan menilai suatu aroma lebih tercium enak saat berdampingan dengan bunyi latar yang cocok.
Mereka berpendapat aroma kopi terasa lebih memikat saat mendengar iklan yang mempromosikan kopi. Sementara itu, kayu manis dan cengkeh, rempah yang digunakan dalam membuat minuman tradisional natal mulled wine, terasa lebih menggoda saat lagu-lagu Natal dimainkan.
Aroma ikan pun lebih disukai saat orang mendengarkan suara pantai dibandingkan bunyi gigi digosok atau musik.
Menurut penelitian tersebut, aroma tertentu dapat dicocokkan dengan bunyi spesifik berdasarkan pengalaman masa lalu. Bunyi yang kongruen meningkatkan kenikmatan aroma secara signifikan dibandingkan bunyi yang tidak kongruen.
Lauren Rogers, juru bicara Institute of Food Science and Technology mengatakan, "Hasil penelitian ini sangat logis. Kita tahu bagaimana rasa dan aroma bekerja bersama untuk mengidentifikasi makanan dan minuman."
"Namun, faktanya semua indera berkontribusi memberikan informasi pada otak tentang lingkungan seseorang saat itu juga. Orang merasa aroma lebih enak dicium bila konteksnya sesuai."
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014