BCG sebagai salah satu konsultan manajemen dunia pasti memiliki pengalaman luas yang dapat bermanfaat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berdiskusi dengan CEO Boston Consulting Group (BCG) soal berbagai tantangan dunia.

“BCG sebagai salah satu konsultan manajemen dunia pasti memiliki pengalaman luas yang dapat bermanfaat,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.

Sejumlah isu yang didiskusikan di antaranya perubahan iklim, disrupsi digital seperti media sosial dan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI), demografi, serta perubahan geopolitik.

Menurut Sri Mulyani, berbagai tantangan tersebut menuntut respons perubahan dan transformasi.

Menkeu memastikan Indonesia terus berkembang untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan zaman.

Secara khusus, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki tanggung jawab dan peran besar melalui kebijakan dan instrumen fiskal untuk mendorong pembangunan Indonesia. Untuk itu, Kemenkeu terus mereformasi dan mentransformasi organisasi, sumber daya manusia (SDM), dan proses bisnis.

“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus bekerja keras menjawab berbagai tantangan zaman serta memenuhi ekspektasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Pada semester I-2024, APBN mengalami defisit sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Pendapatan negara pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp1.320, 7 triliun atau terkontraksi sebesar 6,2 persen (year-on-year/yoy). Sementara belanja negara tercatat meningkat 11,3 persen yoy mencapai Rp1.398 triliun.

Di tengah dinamika global yang kurang kondusif, defisit anggaran hingga akhir 2024 diperkirakan akan berada pada level 2,7 persen PDB, melebar dari target APBN 2024 yang sebesar 2,29 persen PDB. Pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun atau tumbuh 0,7 persen yoy, sedangkan belanja negara diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6 persen dari pagu APBN 2024.

Adapun untuk tahun anggaran 2025, Kemenkeu menargetkan pendapatan negara dalam rentang 12,30-12,36 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), belanja negara 14,59-15,18 persen terhadap PDB, serta defisit 2,29-2,82 persen.

Baca juga: RI dorong kerja sama global untuk ekonomi dan iklim di G20 Brasil
Baca juga: RI usulkan tiga rekomendasi Acara Tingkat Tinggi Pandemic Fund
Baca juga: Menkeu sebut peringkat kredit BBB bukti RI akuntabel kelola utang


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024