Washington (ANTARA) - Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) akan memilih Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden untuk pemilihan 2024 dalam pemungutan suara virtual yang dimulai pada Kamis, setelah Presiden Joe Biden mengakhiri upaya pemilihan ulangnya. Hampir 4.000 delegasi Demokrat akan mulai memberikan suara untuk calon presiden itu pada Kamis. Harris harus mendapatkan setidaknya 1.976 suara untuk memenangi nominasi.

Harris maju tanpa lawan, karena tidak ada kandidat lain yang berhasil memenuhi ambang batas untuk menantangnya. Namun, pemungutan suara diperlukan untuk meresmikan statusnya sebagai calon partai.

Partai akan menominasikan Harris sebelum konvensi nasionalnya di Chicago pada 19-22 Agustus mendatang.

Harris menjadi calon presiden sementara dari partai tersebut setelah Biden mundur dari pemilihan 2024.

Biden mendukung Harris sebagai penggantinya untuk menantang calon dari Partai Republik, Donald Trump.

Harris belum mengumumkan siapa yang akan menjadi wakil presiden pasangannya, meskipun dia harus membuat keputusan pada 7 Agustus untuk memenuhi tenggat waktu pemungutan suara di Ohio.

Sedangkan jajak pendapat pada pertengahan Juli menunjukkan bahwa Trump memimpin atas angka Biden di tujuh negara bagian yang disebut negara bagian dengan banyak suara mengambang (swing states).

Harris memiliki keunggulan atas Trump di empat negara bagian dengan banyak suara mengambang, menurut data jajak pendapat yang dirilis pada Selasa.

Pemilihan presiden di Amerika Serikat akan diadakan pada 5 November mendatang.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Kamala Harris kian ketat saingi Donald Trump
Baca juga: Obama tahan diri dukung Harris, harapkan proses nominasi terbuka
Baca juga: Joe Biden mundur sebagai kandidat Demokrat dalam Pilpres AS

 

Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024