Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dipilih untuk mempresentasikan program "Smart Kampung" yang merupakan program digitalisasi layanan publik di forum ASEAN Smart City Network (ASCN) yang dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN di Luang Prabang, Laos, 29 Juli hingga 2 Agustus 2024.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso mengemukakan bahwa Banyuwangi telah masuk jaringan ASCN bersama dengan Jakarta dan Kota Makassar.

"Dalam forum ini Banyuwangi diminta sharing tentang pengembangan digitalisasi pelayanan publik di daerah. Kami juga saling berbagi praktik baik terkait smart city yang dijalankan masing-masing perwakilan negara," katanya dalam keterangan yang diterima di Banyuwangi, Kamis.

Selain dihadiri perwakilan 10 negara anggota ASEAN, lanjut Budi, forum tersebut juga dihadiri perwakilan dari pemerintahan Jepang, Korea Selatan dan Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat, untuk membahas kerja sama dalam memajukan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan.

Budi Santoso yang hadir langsung dalam forum itu mengaku memaparkan program "Smart Kampung" yang merupakan pengembangan desa terintegrasi dengan memadukan penggunaan teknologi informasi dengan kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan, kesehatan, pelayanan publik termasuk upaya pengentasan kemiskinan.

Ia menjelaskan bahwa "Smart Kampung" memudahkan pelayanan publik hingga tingkat desa yang dipadu dengan pemberdayaan dan ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi warga.

Pemkab Banyuwangi, kata Budi, telah mengembangkan Mal Pelayanan Publik (MPP) digital pertama di Indonesia, dan MPP Digital di Banyuwangi mengintegrasikan layanan publik secara digital melalui satu aplikasi yakni "Smart Kampung Banyuwangi".

Di MPP masyarakat bisa mengurus berbagai kebutuhan administrasi kependudukan secara mandiri secara daring termasuk pengurusan izin di sektor kesehatan.

"Program 'Smart Kampung' kini telah diadopsi oleh pemerintah pusat untuk dikembangkan lebih luas lagi layanannya menjadi Ina Digital Apps," ujar Budi.

Pada kesempatan itu, Budi Santoso juga berbagai progres kerja sama antara Banyuwangi dengan Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, yang diaplikasikan dalam Program Road Manager dan Bike Sharing.

"Kami dibantu MLIT Jepang untuk pengembangan kedua program ini. Lewat forum ini Banyuwangi bisa menyerap berbagai inovasi dari program-program smart city kelas dunia. Di forum ini juga banyak ide dan gagasan menarik yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Banyuwangi," katanya.

Baca juga: Kemendagri sajikan kemajuan kota cerdas Indonesia di forum ASCN

Baca juga: Menkominfo sebut "Smart Kampung" solusi layanan digital di Banyuwangi

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024