Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN akan mendorong entitas milik negara melakukan penawaran saham perdana (IPO) untuk meningkatkan performa keuangan perusahaan. Demikian diungkapkan Deputi Menneg BUMN Bidang Konstruksi dan Jasa Lainnya, Muchayat, di Jakarta, Kamis. Menurut Muchayat, manfaat IPO BUMN antara lain memperoleh pertumbuhan pasar modal sekaligus memperbesar kapitalisasi pasar. "Dengan pendanaan yang cukup, BUMN bisa melakukan ekspansi dengan cepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja usaha dan pendapatan pemerintah dari dividen BUMN semakin besar," kata Muchayat. Ia mengakui BUMN terutama yang memiliki rasio modal sendiri terhadap utang (DER) cukup tinggi, akan kesulitan meminta pendanaan ke perbankan. Namun diingatkanya, IPO hanya dapat dilakukan jika perusahaan itu memiliki kinerja keuangan bagus, dan punya prospektif bisnis yang tinggi. Ia juga menyoroti manfaat IPO adalah mendorong transparansi pengelolaan BUMN melalui mekanisme pengawasan oleh investor publik di pasar modal, karena masyarakat pasar modal akan menjadi pemegang saham langsung BUMN tersebut. "IPO juga menjadi acuan penerapan prinsip tata kelola perusahaan (GCG) di BUMN, mengurangi kekhawatiran mengenai intervensi pemerintah atau pihak lain alam pengelolaannya, serta memperbesar peluang diversifikasi pendanaan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006