Bahkan saat masih hamil pun kita harus bisa meyakini kalau 'saya sebagai ibu yang mau melahirkan dan akan memberikan ASI. Saya harus sudah siap
Jakarta (ANTARA) - Tim Konselor Laktasi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Ns. Cluny Martina Mangkuayu mengatakan dukungan dari orang-orang terdekat dibutuhkan agar produksi ASI ibu lancar, sehingga dapat diberikan secara eksklusif.

Cluny mengatakan hal tersebut sebagai respon dari fenomena banyaknya ibu melahirkan yang mau memberikan ASI pada bayinya, namun karena kurangnya dukungan mental dari pasangan dan keluarga, produksi ASI mereka sulit sehingga akhirnya memberikan susu formula.

"Di awal-awal masa persalinan itu sebenarnya yang paling mendasar kita bisa membangun. Bahkan saat masih hamil pun kita harus bisa meyakini kalau 'saya sebagai ibu yang mau melahirkan dan akan memberikan ASI. Saya harus sudah siap'. Bahwa ASI ini adalah superfood tadi," ujarnya dalam siaran Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dokter sebut dukungan keluarga penting dalam pemberian ASI

Menurutnya, demotivasi adalah salah satu penyebab ibu sulit memproduksi ASI, selain isu-isu lain seperti puting bermasalah. Terkadang saat ibu-ibu baru melahirkan, dia merasa ASInya tidak banyak, sehingga terjadi demotivasi. Padahal, lanjutnya, dalam konsep pembentukan ASI, produksinya tidak harus deras pada hari pertama persalinan.

Menurutnya, yang terpenting adalah membangun ikatan dengan bayi terlebih dahulu, sehingga dapat menyusui dengan optimal. Dia menyebut bahwa jumlah ASI akan bertambah sesuai kebutuhan bayinya.

"Misalnya hari ini bayi butuh mineral yang banyak, nah ASI memenuhi kebutuhan itu. Mungkin besok dia butuh proteinnya lebih banyak dan itu sesuai kebutuhan bayi," kata Cluny.

Baca juga: Pakar: ASI eksklusif dan makanan bergizi bantu anak lawan pneumonia

Ia menilai selain dukungan, dibutuhkan kesabaran serta edukasi bagi keluarga dan lingkungan ibu tersebut agar dapat mendukung produksi ASI.

Dalam produksi ASI, katanya, terdapat dua hormon yang membantu, salah satunya adalah oksitosin. Agar produksi oksitosin lancar, kata Cluny, maka sang ibu perlu dibuat rileks. Misalnya, apabila suami dari ibu tersebut mengetahui bahwa ibu itu letih, maka dapat dipijat sampai rileks, agar produksi ASInya lancar.

Dalam kesempatan itu, dia mengatakan dengan ASI yang cukup, bayi bisa mendapatkan tidur yang cukup, tidak rewel, dan ceria. Dalam jangka panjang, ASI membuat berat badan bayi bertambah sesuai dengan kurva pertumbuhan.

Baca juga: Di DPR, Menkes akui jumlah konselor ASI Ekslusif belum ideal

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024