Komoditas lainnya yang menyumbang deflasi selain bawang merah adalah tomat dengan andil 0,10 persen
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa komoditas bawang merah menyumbang deflasi bulan ke bulan di provinsi tersebut sebesar 0,32 persen di Juli 2024.
 
"Di Juli ini bila dilihat dari bulan ke bulan Lampung mengalami deflasi sebesar 0,16 persen, dan berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,26 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangan secara daring di Bandarlampung, Kamis.
 
Ia mengatakan dari lima komoditas yang ada di dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut komoditas bawang merah menyumbang deflasi tertinggi sebesar 0,32 persen di Juli.
 
"Komoditas lainnya yang menyumbang deflasi selain bawang merah adalah tomat dengan andil 0,10 persen, cabai merah 0,08 persen, bawang putih 0,02 persen, dan susu cair kemasan 0,02 persen," katanya.
 
Dia melanjutkan dan bila dilihat dari tahun ke tahun di Juli terjadi inflasi sebesar 2,55 persen, dimana kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 1,76 persen.
 
"Untuk lima komoditas dengan andil inflasi terbesar tahun ke tahun dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tertinggi dari komoditas beras sebesar 0,40 persen," ucap dia.
 
Kemudian kopi bubuk dengan andil 0,25 persen, sigaret kretek mesin dengan andil inflasi 0,20 persen, gula pasir 0,12 persen, dan ikan lele sebesar 0,10 persen.
 
"Dan bila dilihat inflasi berdasarkan wilayah tingkat inflasi tahun ke tahun tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur dengan besaran 3,63 persen dan yang terendah terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 1,73 persen," tambahnya.

Baca juga: BI sebut deflasi di Lampung akibat harga komoditas turun
Baca juga: BI Lampung prakirakan inflasi Lampung 2024 lebih stabil

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024