Jakarta (ANTARA) - Perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih senilai Rp730,79 miliar pada semester I- 2024, yang ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang meningkat.

Adapun, pendapatan perseroan tercatat senilai Rp3,41 triliun, atau meningkat 4,1 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp3,27 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

CEO TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menjelaskan perseroan memiliki 42.177 penyewaan dan 23.327 sites telekomunikasi per 30 Juni 2024, yang mana sites telekomunikasi perseroan terdiri dari 23.211 menara telekomunikasi dan 116 jaringan DAS.

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 42.061, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,81 kali.

Baca juga: Tower Bersama Infrastructure bagikan dividen total Rp683,6 miliar

“Kami memprioritaskan eksekusi pesanan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan telekomunikasi kami. Untuk semester pertama, kami menambahkan 1.325 penyewaan kotor yang terdiri dari 902 sites telekomunikasi dan 423 kolokasi,” ujar Hardi.

Per 30 Juni 2024, Ia melanjutkan bahwa total pinjaman kotor (gross debt) perseroan apabila bagian pinjaman dalam mata uang dolar AS yang telah dilindungi nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, yaitu senilai Rp27.956 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) senilai Rp628 miliar.

“Dengan saldo kas yang mencapai Rp775 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp27.181 miliar,” ujar Hardi.

Dalam kesempatan sama, CFO TBIG Helmy Yusman Santoso menyampaikan bahwa perseroan terus memperdalam hubungan dengan bank dalam mata uang Rupiah dan pasar obligasi, dengan 44 persen dari total pinjaman perseroan berbentuk pinjaman dalam mata uang Rupiah.

Pada akhir kuartal II-2024, perseroan memiliki posisi likuiditas yang kuat dengan fasilitas pinjaman yang belum ditarik senilai lebih dari Rp10 triliun, baik dalam mata uang Rupiah maupun dolar AS.

Baca juga: Tower Bersama raih pendapatan Rp1,7 triliun di kuartal I 2024

“Likuiditas ini, ditambah dengan arus kas yang kuat dan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menempatkan TBIG dengan keyakinan dalam mengelola utang yang akan jatuh tempo,” ujar Hardi.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024