Istanbul (ANTARA) - Menteri luar negeri Turki pada Rabu mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.

"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya, kepada bangsa Palestina, dan kepada dunia Islam. Dan mereka tidak boleh lupa bahwa dengan membunuhnya, mereka juga membunuh perdamaian," kata Hakan Fidan dalam wawancara langsung dengan stasiun penyiaran swasta Kanal 7.

Fidan mengatakan bahwa perdana menteri Israel telah "menyandera Amerika."

"Netanyahu sangat menyadari hal ini. Dia telah menyandera Amerika. Jika dia terlibat perang di Lebanon, AS tidak mempunyai pilihan lain selain berperang untuk mendukungnya," tambah menlu Turki tersebut.
Baca juga: AS pasok 10 ribu bom dan rudal untuk Israel sejak konflik Gaza

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu dini hari waktu setempat. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, tetapi Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya.

Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dibunuh dalam serangan udara di sebuah wisma tamu.

Fidan juga berbicara melalui telepon dengan menteri luar negeri sementara Ali Bagheri pada Rabu.

Keduanya mendiskusikan perkembangan seusai pembunuhan terhadap Haniyeh dan situasi di kawasan, menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Oncu Keceli di X.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Presiden Jokowi: Pembunuhan Ismail Haniyeh tidak bisa ditoleransi
Baca juga: Wapres nilai sosok Ismail Haniyeh jadi pejuang kemerdekaan Palestina
Baca juga: Anggota DK PBB kutuk pembunuhan pemimpin Hamas oleh Israel

Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024