Meksiko (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menuduh Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) dan pemimpinnya Luis Almagro bersikap bias terhadap proses pemilihan umum Venezuela yang disengketakan.
Presiden Meksiko itu juga menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan luar biasa blok tersebut.
"Kami tidak akan berpartisipasi karena kami tidak setuju dengan sikap bias OAS. Sebelum mengetahui hasilnya, direktur OAS, Luis Almagro, telah mengakui salah satu kandidat tanpa bukti apa pun. Jadi mengapa kami akan menghadiri pertemuan seperti ini?" kata Obrador dalam konferensi pers.
Masyarakat internasional mendesak Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menanggalkan kemenangan dalam pemilihan umum yang telah digelar pada Minggu (28/7) itu setelah badan pemilu Venezuela mengisyaratkan keunggulan nyata bagi presiden petahana dengan perolehan 51,2 persen suara yang membuat Maduro dapat memperpanjang kekuasaannya selama enam tahun lagi.
Pihak oposisi dan banyak pihak di masyarakat internasional mengecam hasil pemilu tersebut dengan menuduh adanya kecurangan dalam penyelenggaraannya.
Pemimpin oposisi Marina Corina Machado dan kandidat presiden Edmundo Gonzalez mengatakan bahwa mereka memiliki 73 persen lembar penghitungan suara yang mereka klaim membuktikan bahwa Gonzalez menang dengan 70 persen suara.
Perjuangan pemilu dan politik telah mengakibatkan ribuan warga Venezuela turun ke jalan dan menuntut diakhirinya kekuasaan Maduro.
Aksi unjuk rasa tersebut kemudian berubah menjadi ajang kekerasan yang menewaskan sebanyak 12 orang, dua di antaranya anak di bawah umur, serta ratusan orang terluka. Selain itu, lebih dari 700 orang ditangkap oleh pihak berwenang.
OAS mengeluarkan pernyataan pada Selasa (30/7) yang menuntut Maduro untuk mengakui Gonzalez sebagai pemenang sah pemilu dan mendesak Venezuela mengadakan pemilu baru dengan misi pemantauan pemilu dari Uni Eropa dan OAS.
OAS juga meminta pembentukan Otoritas Pemilu Nasional yang baru jika Maduro menolak untuk mengakui Gonzalez sebagai pemenang.
Lopez Obrador mengkritik OAS dengan menyebut blok tersebut tunduk pada kepentingan Washington serta menyerukan dibentuknya badan baru. Obrador mendesak Maduro untuk merilis sertifikat pemungutan suara dan menyerukan perdamaian di Venezuela.
"Satu hal yang sangat penting yang menjadi perhatian semua saudara Venezuela adalah bahwa tidak boleh ada kekerasan dan bahwa otoritas pemilu harus didesak untuk memberikan semua hasil dan menunggu apa yang mereka usulkan," kata Lopez Obrador.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Venezuela hentikan hubungan dengan negara yang ragukan hasil pilpres
Baca juga: EU minta transparansi dalam pemilu Venezuela di tengah dugaan curang
Baca juga: Venezuela minta Rusia, China nilai serangan siber sistem pemilu
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024