"Hari ini kami melibatkan banyak UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dan sekali lagi kemarin kami mengevaluasi yang sudah berjalan di Sentul, di Surakarta, dan di Surabaya ini salah satu yang terbaik, karena SOP-nya sudah berjalan," kata Gibran didampingi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan setelah uji coba makan siang gratis di Sentul dan Surakarta pihaknya mendapatkan banyak sekali masukan dari pengamat, orang tua hingga warganet terkait masalah sampah dari kemasan makanan.
"Hari ini di Surabaya kebetulan pak wali kota sudah menemukan solusinya. Jadi ke depan apa yang sudah dijalankan di Surabaya mungkin akan diterapkan di kota lain juga," kata Gibran.
Dia mengemukakan setelah uji coba makan siang gratis di Sentul, Surakarta dan Surabaya, pada minggu depan pihaknya akan melakukan hal serupa di Kota Tangerang, Banten. Selanjutnya uji coba pemberian makanan gratis akan dilakukan di luar Pulau Jawa.
"Kami akan evaluasi terus sampai bulan Oktober. Nanti silakan dinas kesehatan, sekolah, orang tua, murid dari UMKM kami mohon masukannya, yang jelas kami pingin menyediakan baik, gizi yang baik untuk anak-anak kita. Food security akan kami jaga bener agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Dalam uji coba makan siang gratis tersebut makanan yang diberikan seharga Rp15 ribu, dengan menu ayam saus manis, sayur, melon, nasi dan susu. Gibran menegaskan anggaran untuk satu porsi makanan berbeda di tiap daerahnya.
Mengenai apakah model yang diterapkan di Surabaya akan juga diterapkan di skala nasional, Gibran mengatakan saat ini masih uji coba. "Saya juga belum dilantik, saya pengin mendapatkan masukan dari teman-teman semua," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut ada lima UMKM yang dilibatkan dalam pembagian makan siang gratis untuk siswa tersebut.
"Jadi di Surabaya ketika ada UMKM, UMKM-nya sudah dicek mendapatkan sertifikat dari dinas kebersihan terkait sanitasi dan lainnya. Yang kedua, makanan ada menu-menu yang ada kandungan gizinya. Yang mengeluarkan adalah dinas kesehatan, sekaligus ini mengurangi gizi buruk, stunting," katanya.
Ketiga, di setiap sekolah ada pengolahan sampah, jadi ada organik dan anorganik. Jadi ketika ada sampah, sampah itu akan kembali kepada anak-anak yang selanjutnya akan diberikan ke bank sampah. Kemudian bank sampah tersebut akan menjual dan hasilnya akan masuk ke anak-anak lagi melalui Gopay.
Baca juga: Gibran tinjau uji coba pemberian makan siang gratis di Surabaya
Baca juga: Papua Barat lakukan pendataan anak untuk program makan siang gratis
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024